Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 11-04-2018
  • 679 Kali

Agar Tak Bermasalah Perlu Keterbukaan Antara Travel Umroh Dengan Calon Jamaah

Media Center, Rabu ( 11/04 ) Maraknya publikasi di media massa terkait kasus Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang melakukan penipuan terhadap calon jama'ah umroh di tanah air memang sangat disayangkan. Karena itu, perlu dilakukan sosialisasi terhadap masyarakat agar mengetahui dengan benar soal kasus tersebut.

Perwakilan salah satu travel umroh di Sumenep, Hafid mengaku, sosialisasi sangat penting agar masyarakat mengetahui dengan jelas pokok persoalannya seperti apa, sehingga masyarakat tidak semakin bingung dan antipati terhadap travel umroh.

“Kasihan masyarakat, jika akhirnya mereka harus alergi dengan travel hingga sampai-sampai mengurungkan niatnya melaksanakan ibadah haji atau umroh.” ungkapnya kepada Media Center, Rabu (11/04).

Salah satunya dengan menginformasikan kepada publik travel mana saja yang sudah dicabut ijinnya. Kalau tidak salah hingga saat ini sudah ada sekitar 30 PT Travel Umroh yang sudah dicabut ijinnya.

Karena itu salah satu upaya yang dilakukannya yakni meyakinkan calon jama'ah harus mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan proses kegiatan perjalanan seperti jadwal keberangkatan, pesawat, hotel yang akan ditempati dan sebagainya. Memang ada kewajiban tak tertulis dari PT untuk memberitahukan bahwa proses visa dan administrasi lainnya sudah terselesaikan.

“Bahkan, ketika sudah tahap pemberangkatan perlu ada keterbukaan antara jama'ah dan travel agar tidak terjadi miskomunikasi ketika terjadi keterlambatan atau penundaan pesawat dan sebagainya.” tandasnya.

Sementara sebelumnya Kasi Haji dan Umroh Kementerian Agama Kabupaten Sumenep, Moh Rifa’ie Hasyim, mengungkapkan, jika Kemenag Sumenep memang mulai meningkatkan pengawasan terhadap keberadaan travel umroh di Sumenep. Apalagi baru-baru ini banyak Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang dicabut ijinnya.

“Masyarakat diharapkan mecermati travel yang ada jangan sampai terkecoh dan tertipu, Kalau perlu bisa berkoordinasi dengan kami.” ungkapnya. ( Ren, Fer )