Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 05-12-2005
  • 442 Kali

ANGGARAN PENDIDIKAN AKAN DINAIKKAN TIAP TAHUN

Sumenep-Infokom News Room : Pemerintah berjanji mengupayakan pemenuhan amanat konstitusi untuk mengalokasikan 20 persen anggaran belanja negara untuk pendidikan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, penyediaan anggaran pendidikan seperlima dari belanja negara berjalan seiring dengan anggaran pengentasan kemiskinan dan peningkatan derajat kesehatan. Saat ini, alokasi dana pendidikan baru 9.6 prosen dan akan ditingkatkan menjadi 12 prosen tahun depan. “Sehingga, kita bisa memiliki populasi yang lebih terdidik, Indonesia yang lebih kompetitif, dan demokrasi yang lebih produktif�, kata Presiden di depan peserta Konferensi Internasional tentang Pendidikan sebagai Hak Asasi Manusia, di Jakarta, Minggu (04/12) kemarin. Presiden mengemukakan, seperti negara lain, Indonesia memiliki hambatan dana untuk mengembangkan pendidikan, meski memiliki kemauan politik. Anggaran negara tertekan hebat, karena subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan lonjakan harga minyak mentah dunia. “Dengan mengurangi subsidi secara signifikan, sebagian dana dialokasikan untuk pendidikan. Kami telah menyalurkan sebesar Rp. 5 trilyun hanya untuk pendidikan dasar saja. Jumlah ini akan bertambah tahun depan�, tegasnya. Namun, kata Presiden, pembangunan sekolah tidak cukup, karena yang terpenting adalah peningkatan kualitas pendidikan. Karena itu, selain peningkatan infrastruktur sekolah, pemerintah juga berupaya menyediakan harga buku yang murah dan peningkatan kesejahteraan guru. Presiden SBY menargetkan, 95 prosen siswa yang layak masuk sekolah dasar, mendapatkan pendidikan formal dan non formal pada tahun 2008-2009. “Kami juga akan mengurangi hingga 50 prosen masyarakat buta huruf yang berumur 15 tahun keatas, dalam 5 tahun kedepan. “Untuk mempercepat pencapaian target pembangunan manusia, konstitusi, juga mengharuskan pemerintah daerah menyediakan anggaran pendidikan dalam APBD�, tambah Menteri Pendidikan Nasional, Bambang Sudibyo. ( JP, Esha )