Media Center, Rabu ( 14/03 ) Sebanyak 40 orang Pejabat Eselon IV peserta Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan (Diklatpim) tingkat IV angkatan 168 tahun 2018 yang
tersebar di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Sumenep, melakukan benchmarking (tolok ukur) to Best Practice
(praktek terbaik) ke Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY).
Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi mengatakan,
pihaknya mengajak peserta Diklatpim IV ke Kabupaten Kulon Progo, karena
termotivasi untuk belajar dari Kabupaten setempat tentang inovasi
pemerintahan dan pembangunan yang telah dilakukan selama ini.
“Kami sengaja ke Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, agar peserta Diklatpim
IV belajar tentang keunggulan pengelolaan pariwisata Kabupaten
Kulon Progo, dalam rangka menyukseskan program Visit Sumenep 2018,” kata
Wakil Bupati, pada Benchmarking to Best Practice Diklatpim IV
angkatan 168 Kabupaten Sumenep tahun 2018, di Kabupaten Kulon Progo
Yogyakarta, Selasa (13/03).
Wakil Bupati menyatakan,
Pemeritah Kabupaten Sumenep memiliki 40 rangkaian kegiatan di Tahun
Kunjungan Wisata 2018 yang telah diluncurkan (launching) Kementerian
Pariwisata RI pada tanggal 05 Desember tahun lalu.
Diharapkan,
peserta Diklatpim bisa menambah pengetahuan dan wawasan mengenai
pembangunan kepariwisataan di Sumenep, bahkan juga
memahami tentang pembangunan kepariwisataan.
“Kami harapkan,
setelah kegiatan di Kabupaten Kulon Progo, Aparatur
Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Sumenep, ikut berperan aktif
memajukan sektor pariwisata," jelas pengusaha muda sukses ini.
Wakil Bupati Achmad Fauzi mendampingi sekaligus mengantarkan peserta
Diklatpim tingkat IV angkatan 168 tahun 2018 ke Kabupaten Kulon Progo,
Yogyakarta.
Bupati Kulon Progo, Dr. Hasto Wardoyo, SP, OG, menerima langsung
rombongan Wakil Bupati Achmad Fauzi bersama Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia, R. Titik Suryati, SH, MH, Asisten
Administrasi Umum, Ir. Moh. Jakfar, MM, dan peserta Diklatpim IV di
Kantor Bupati setempat.
Selain itu menurut Wakil Bupati, pelaksanaan
Benchmarking (tolok ukur) to Best Practice (praktek terbaik) di
Kabupaten Kulon Progo untuk belajar pengembangan sektor pertanian di
instansi terkait.
Karena, Kabupaten Sumenep sangat intens dalam
pengembangan jagung hibrida, bahkan total lahan pengembangan jagung
hibrida di Kabupaten Sumenep mencapai 29.167
hektar, dengan perkiraan produksi sebanyak 145.835 ton pipilan kering.
“Sebanyak 65 persen masyarakat Sumenep bermata pencaharian sebagai
petani, dengan lahan pertanian mencapai 209.347 hektar, terdiri lahan
pertanian seluas 168.673 hektar dan lahan bukan pertanian mencapai
40.673 hektar,” tuturnya.
Sekaligus belajar untuk memaksimalkan
pelayanan kesehatan, guna mencapai angka harapan hidup masyarakat 70,58
di tahun 2021.
“Meningkatkan mutu dan cakupan jaminan kesehatan,
dan meningkatkan mutu layanan kesehatan masyarakat, dengan indikator
seluruh Puskesmas di Sumenep telah ter-akreditasi,” pungkas Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi.
Sementara itu, pelaksanaan Benchmarking to Best
Practice Diklatpim IV angkatan 168 di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta
berlangsung mulai tanggal 12 hingga 15 Maret 2018. ( Yasik, Esha )