Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 14-03-2018
  • 315 Kali

ASN Lakukan Benchmarking to Best Practice Di Yogyakarta

Media Center, Rabu ( 14/03 ) Sebanyak 40 orang Pejabat Eselon IV peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) tingkat IV angkatan 168 tahun 2018 yang tersebar di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep, melakukan benchmarking (tolok ukur) to Best Practice (praktek terbaik) ke Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi mengatakan, pihaknya mengajak peserta Diklatpim IV ke Kabupaten Kulon Progo, karena termotivasi untuk belajar dari Kabupaten setempat tentang inovasi pemerintahan dan pembangunan yang telah dilakukan selama ini.

“Kami sengaja ke Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, agar peserta Diklatpim IV belajar tentang keunggulan pengelolaan pariwisata Kabupaten Kulon Progo, dalam rangka menyukseskan program Visit Sumenep 2018,” kata Wakil Bupati, pada Benchmarking to Best Practice Diklatpim IV angkatan 168 Kabupaten Sumenep tahun 2018, di Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta, Selasa (13/03).

Wakil Bupati menyatakan, Pemeritah Kabupaten Sumenep memiliki 40 rangkaian kegiatan di Tahun Kunjungan Wisata 2018 yang telah diluncurkan (launching) Kementerian Pariwisata RI pada tanggal 05 Desember tahun lalu.

Diharapkan, peserta Diklatpim bisa menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pembangunan kepariwisataan di Sumenep, bahkan juga memahami tentang pembangunan kepariwisataan.

“Kami harapkan, setelah kegiatan di Kabupaten Kulon Progo, Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Sumenep, ikut berperan aktif memajukan sektor pariwisata," jelas pengusaha muda sukses ini.

Wakil Bupati Achmad Fauzi mendampingi sekaligus mengantarkan peserta Diklatpim tingkat IV angkatan 168 tahun 2018 ke Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

Bupati Kulon Progo, Dr. Hasto Wardoyo, SP, OG, menerima langsung rombongan Wakil Bupati Achmad Fauzi bersama Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, R. Titik Suryati, SH, MH, Asisten Administrasi Umum, Ir. Moh. Jakfar, MM, dan peserta Diklatpim IV di Kantor Bupati setempat.

Selain itu menurut Wakil Bupati, pelaksanaan Benchmarking (tolok ukur) to Best Practice (praktek terbaik) di Kabupaten Kulon Progo untuk belajar pengembangan sektor pertanian di instansi terkait.

Karena, Kabupaten Sumenep sangat intens dalam pengembangan jagung hibrida, bahkan total lahan pengembangan jagung hibrida di Kabupaten Sumenep mencapai 29.167 hektar, dengan perkiraan produksi sebanyak 145.835 ton pipilan kering.

“Sebanyak 65 persen masyarakat Sumenep bermata pencaharian sebagai petani, dengan lahan pertanian mencapai 209.347 hektar, terdiri lahan pertanian seluas 168.673 hektar dan lahan bukan pertanian mencapai 40.673 hektar,” tuturnya. 

Sekaligus belajar untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan, guna mencapai angka harapan hidup masyarakat 70,58 di tahun 2021.

“Meningkatkan mutu dan cakupan jaminan kesehatan, dan meningkatkan mutu layanan kesehatan masyarakat, dengan indikator seluruh Puskesmas di Sumenep telah ter-akreditasi,” pungkas Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi.

Sementara itu, pelaksanaan Benchmarking to Best Practice Diklatpim IV angkatan 168 di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta berlangsung mulai tanggal 12 hingga 15 Maret 2018. ( Yasik, Esha )