Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 03-02-2020
  • 917 Kali

Azasi Hasan Kembali Meriahkan Pilbup Sumenep 2020

Media Center, Senin ( 03/02 ) Masih ingatkan dengan sosok Azasi Hasan? Dia merupakan salah satu peserta Pilkada Sumenep tahun 2010 silam yang berpasangan dengan Dewi Kholifah. Setelah fakum selama satu periode, kini Azasi Hasan kembali meriahkan pesta demokrasi yang bakal diselenggarakan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, secara serentak tahun 2020 ini.

Azasi Hasan memantapkan diri mendaftar sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup) pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Sumenep 2020, melalui Partai Demokrat setempat.

Formulir dan berkas persyaratan sebagai Bacabup diserahkan langsung Azasi Hasan ke Desk Pilkada Partai Demokrat Sumenep, Senin (03/02/2020), sekira pukul 14.05 WIB.

Azasi Hasan mengatakan, untuk Pilbup Sumenep 2020 ini, dirinya hanya mendaftar ke Partai Demokrat saja sebagai Bacabup.

"Kami hanya mendaftar ke Partai Politik (Parpol) yang pasti-pasti saja. Ya ke Partai Demokrat ini," ujarnya.

Bahkan, Azasi juga mengaku bahwa dirinya memiliki modal besar untuk maju di Pilbup 2020. Di antaranya tim yang masih solid di barisannya pasca Pilkada tahun 2010 silam.

"Modal kami adalah tim yang masih solid berada di barisannya. Mereka pendukung kami pada Pilkada 2010. Sampai sekarang pun masih utuh," tegasnya.

Sementara Wakil Ketua Desk Pilkada 2020 Partai Demokrat Sumenep, Moh. Amrozi mengungkapkan, pihaknya telah menerima berkas pendaftaran Azasi Hasan sebagai Bacabup.

"Hasilnya, semua berkas persyaratan sudah lengkap," tukasnya.

Untuk pendaftar yang sudah menyerahkan berkas persyaratan ke Desk Pilkada 2020 Partai Demokrat Sumenep, yakni yang mendaftar di Bacawabup di antaranya adalah Mohammad Sajali, dan Suhartono.

Sedangkan yang mendaftar untuk Bacabup ada sekitar 7 orang, di antaranya adalah Malik Efendi, Fattah Jasin, Soengkono Sidik yang merupakan Ketua DPC Demokrat sendiri, Donny M. Siradj, Azasi Hasan, Abd. Aziz Salim Syabibi, dan Ketua DPC PPP Kiai Muhammad Shalahuddin A. Warist.

"Dua yang mengambil tetapi tidak mengembalikan itu adalah DI Fajar dan Indra Wahyudi," ungkapnya. ( Nita, Fer )