Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 21-02-2018
  • 445 Kali

Batik On The Sea Tingkatkan Minat Terhadap Batik Sumenep

Media Center, Rabu ( 21/02 ) Pemerintah Kabupaten Sumenep menggelar “Batik On The Sea” sebagai rangkaian kegiatan menyambut Tahun Kunjungan Wisata 2018 akhir bulan ini. Kegiatan Batik On The Sea itu dikemas dalam “Batik Fashion Competition” dengan tema “Batik Ethnic Madura Casual” dengan tempat pelaksanaan di kawasan Pantai Lombang tanggal 25 Februari 2018.

Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi mengatakan, pihaknya sengaja mengadakan lomba peragaan busana batik di rangkaian kegiatan Tahun Kunjungan Wisata Sumenep tahun ini, sebagai upaya untuk semakin memperkenalkan batik Sumenep dan Madura pada umumnya kepada masyarakat.

Melalui kegiatan itu diharapkan makin menarik masyarakat untuk memakai pakaian batik Sumenep di setiap aktivitasnya sehari-hari, sehingga berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat pengrajin batik.

“Kami menginginkan, setelah kegiatan Batik On The Sea tumbuh minat masyarakat untuk membeli batik hasil karya pengrajin Sumenep. Jadi, kegiatan itu salah satu upaya Pemerintah Daerah dalam mempromosikan batik Sumenep, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegas Wakil Bupati, Achmad Fauzi, Rabu (21/02).

Ia berharap, Batik On The Sea juga bisa meningkatkan wisatawan berkunjung ke Kabupaten Sumenep, selain untuk berbelanja batik khas Sumenep, dan juga mendatangi sejumlah destinasi wisata setempat.

“Kalau wistawan berminat dengan batik Sumenep, tentu saja selain membeli batik di pengrajin batik, mereka juga mengunjungi destinasi wisata Sumenep, yang pada akhirnya ada dampak terhadap roda perekonomian di masayarakat,” imbuhnya.

Pelaksanaan Batik On The Sea, selain batik fashion, ada kegiatan lain, yakni Lomba Fotografi dan Display Batik se Jawa Timur, bahkan juga menghadirkan aktor Okan Cornelius, Putri Indonesia Jawa Timur 2017, Fatma Ayu Husnasari, CEO Delapan Production dan Fashion Desainer, Athan Siahaan, serta Profesional Photografer Yuyung Abdi.

Wakil Bupati mengungkapkan, pihaknya ingin pengrajin batik Sumenep terus menghasilkan karya yang bernilai dan memiliki daya saing, supaya batik Sumenep tetap ada sepanjang masa. Untuk itu, generasi muda Sumenep sebagai regenerasi di masa mendatang, untuk belajar menekuni produksi batik.

“Regenerasi pembantik penting dilakukan, agar salah satu warisan leluhur itu tidak punah, karena itu anak muda Sumenep memiliki kepedulian dan minat menekuni seni membatik, apalagi anak muda memiliki ide yang kreatif dalam mengembangkan produksi batiknya,” pungkas pengusaha muda sukses ini. ( Yasik, Esha )