Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 02-02-2019
  • 552 Kali

Bupati Bersama Istri Temui Nelayan Sumenep Terdampar Di Lombok Timur

Media Center, Sabtu ( 02/01 ) Lima orang nelayan warga Kecamatan Dungkek yang sempat dikabarkan hilang di tengah laut beberapa waktu lalu, ternyata terdampar di Pantai Sambelia Desa Belanting Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur.

Kelima nelayan itu, semuanya dalam keadaan selamat diantaranya, Muhlis, Sa'a, Matra'e, Niatun dan Sahnari. Bahkan Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si beserta istri, Nurfitriana Busyro mengunjungi para nelayan di Desa Belanting, Kecamatan Sambalia Kabupaten Lombok Timur, Sabtu (02/02/019) malam, setelah menerima laporan dari Camat Dungkek, Heru Santoso tentang kepastian keberadaan nelayan itu.

Bupati menyatakan, lima nelayan itu kondisinya dalam keadaan sehat, namun ada seorang nelayan sedang sakit deman dan kondisinya sudah membaik, sehingga mereka rencananya pulang ke Sumenep pada Minggu 03 Februari 2019.

"Saya sudah mengajak nelayan yang sakit ke dokter namun ia tidak mau, sebab sudah membaik kondisinya. Dan saya sudah memesankan tiket, insya Allah Minggu (03/02/2019) pulang ke Sumenep" tegas Bupati dua periode ini.

Bupati menyampaikan, sebenarnya kelima nelayan itu merasa berat pulang ke Sumenep, sebab memiliki tanggung jawab kepada pemilik perahu yang menjadi beban mereka, namun setelah berkomunikasi dengan pemilik perahu para nelayan itu bersedia pulang ke kampung halamannya.

“Saya sudah menghubungi pemilik perahu bahwa kita bersyukur nelayan itu masih hidup selamat dari musibah laut, sekaligus menceritakan kondisinya saat ini, dan alhamdulillah pemilik perahu memaklumi. Setelah saya berbicara dengan pemilik perahu akhirnya mereka mau pulang.” imbuhnya.

Bupati bersama istri Ny. Nurfitriana Busyro menemui lima nelayan warga Kecamatan Dungkek saat berada di Mataram dan jarak dari Mataram menuju ke Pantai Sambelia Kabupaten Lombok Timur sekitar 140 kilometer.

Ia menyampaikan, kelima nelayan sudah 1 bulan melaut untuk menangkap ikan di Arjasa, namun tidak mendapatkan hasil tangkapan ikan, sehingga berniat pulang ke Kecamatan Dungkek.

Saat berlayar dari Arjasa menuju Kecamatan Dungkek ada musibah yang menyebabkan kelima nelayan itu sempat terombang-ambing di tengah laut selama 7 hari, sebab mesin perahu meledak.

Akibatnya mesinnya rusak selama 4 hari perahu mereka tidak bisa bergerak, sebab tidak ada angin bahkan nelayan itu sebelum terdampar di Pantai Sambelia Kabupaten Lombok Timur, selama 2 hari terakhir tidak makan sama sekali, sehingga sangat beruntung masih hidup.

“Yang jelas saya secara pribadi dan atas nama Pemerintah Kabupaten Sumenep mengucapkan terima kasih atas bantuan dan do’a masyarakat Sumenep serta masyarakat Lombok Timur.” pungkanya. ( Yasik, Fer )