BWI Sumenep Perbanyak Sosialisasi Untuk Ajak Masyarakat Berwakaf
Media Center, Rabu ( 28/03 ) Pemerintah Kabupaten Sumenep berharap Perwakilan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kabupaten Sumenep, mampu memaksimalkan potensi wakaf di Sumenep untuk kemaslahtan umat.
Wakil Bupati menyatakan, jika umat Islam memiliki kemauan dalam mengelola wakaf, bisa meningkatkan potensi ekonomi umat secara adil dan merata, contoh di Universitas Al-Azhar, Mesir. Saat ini, Al-Azhar memiliki berbagai unit ekonomi yang memberikan manfaat kepada masyarakat, selain itu, negara Turki ketika masa Kesultanan Ottoman, lebih dari 70 persen biaya pembangunannya berasal dari potensi wakaf.
“Pemerintah Kabupaten Sumenep sangat mendukung berdirinya perwakilan BWI Kabupaten Sumenep, karena Kabupaten Sumenep termasuk salah satu daerah di Jawa Timur, angka kemiskinannya masih cukup tinggi, yakni mencapai 19,62 persen pada tahun 2017, sehingga upaya memberantas kemiskinan dan memajukan pendidikan harus melibatkan semua pihak, termasuk dari wakaf,” tegas pengusaha muda sukses ini.
Ia mengungkapkan, jumlah wakaf di Kabupaten Sumenep mencapai 1.763 lokasi, dengan luas 2.606.310 meter persegi, dengan rincian, bersertifikasi mencapai 1.313 lokasi, seluas 1.353.123 meter persegi.
“Sementara yang belum bersertifikat ada di 450 lokasi, seluas 1.253.186 meter persegi, rinciannya belum bersertifikat, ada yang sudah ber-akta ikrar wakaf sebanyak 363 lokasi, dan belum ber-akta ikrar wakaf sebanyak 87 lokasi,” pungkas Wabup Achmad Fauzi.
Sementara itu pengukuhan pengurus Badan Wakaf Indonesia Perwakilan Kabupaten Sumenep dilakukan oleh Ketua BWI Perkawilan Jawa Timur, Prof. Dr. KH. Achmad Faisol Haq, M.Ag. Kepengurusan Perwakilan BWI Kabupaten Sumenep diantaranya Badan Pelaksana, Ketuanya Drs. H. Hosnan, Sekretaris, Hj. Innani Mukarrromah, dan Bendahara, Minari. ( Yasik, Esha )
