Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 04-03-2020
  • 680 Kali

Disparbudpora Mencari Format Kembangkan Wisata Oksigen Gili Iyang

Media Center, Rabu ( 04/03 ) Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumenep terus berupaya menggandeng elemen terkait untuk mengembangkan Wisata Oksigen Gili Iyang. Seperti halnya para pengusaha atau investor yang memiliki konsep bagus untuk mengembangkan destinasi di Kabupaten Sumenep.

Hal tersebut ditegaskan Kepala Disparbudpora Kabupaten Sumenep, Drs. Bambang Irianto, M.Si, di ruang kerjanya, Rabu (04/03/2020).

Menurutnya, peluang diberikan seluas-luasnya bagi para pengusaha maupun investor untuk turut mengembangkan wisata oksigen tertinggi ke dua di dunia setelah Yordania ini, tentunya yang memiliki konsep jelas dan terencana ke depannya seperti apa.

“Kami targetkan dalam waktu dekat ini bisa mempertemukan pengusaha maupun investor dan dari akademisi untuk duduk bersama, bagaimana konsep mengembangkan investasi wisata di Kabupaten Sumenep,” ungkap Bambang.

Menurutnya, pihaknya akan memformat, agar mereka bisa beraudensi dengan Bupati Sumenep dan selanjutnya, jika memang sudah matang tentunya bisa dibentuk tim yang di dalamnya merupakan orang-orang yang memiliki potensi berpikir dan melakukan langkah-langkah nyata untuk mengembangkan wisata di Kabupaten Sumenep.

Sebab, diakui mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep ini, jika keterlibatan investor dalam pengembangan wisata tidak bisa dipungkiri.

Tentunya, menurut Bambang, investor yang memiliki regulasi dan pemikiran visioner ke depan dengan tetap memberikan peluang bagi masyarakat untuk turut serta ambil bagian sebagai pelaku dalam pengembangan wisata di Kabupaten Sumenep.

Diakui Bambang, jika pihaknya akan menggelar event untuk memadukan konsep yang ada. Karena, diperlukan desain video untuk mengembangkan wisata Gili Iyang, misalnya ketika nantinya, apakah layak ada rumah sakit lansia di sana, serta lapangan golf dan pengembangan lainnya dengan format tiga dimensi. Karena, bicara pengembangan wisata, juga tentu terkait erat pula dengan marketing dan sebagainya.

“Jadi, para investor nantinya sudah memiliki format yang jitu dan terpadu, serta seiring dan sejalan dengan program pengembangan wisata yang ada,” tandasnya. ( Ren, Esha/Fer )