Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 06-03-2020
  • 1320 Kali

Dispertahortbun Sumenep Siapkan Tujuh Program Inovasi Pertanian 2020

Media Center, Jum'at ( 06/03 ) Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Kabupaten Sumenep memiliki tujuh program inovasi yang akan dikembangkan pada tahun 2020 ini.

Tujuh program tersebut diharapkan dapat menjadikan Sumenep ke depan memiliki potensi pembangunan pertanian yang memadai.

Hal tersebut ditegaskan Kepala Dispertahortbun Kabupaten Sumenep, Arif Firmanto, S.TP, M.Si kepada Media Center di ruang kerjanya, Jum'at (06/03/2020).

Menurutnya, ke tujuh program unggulan yang akan dilaksanakan pada tahun ini sebagian besar merupakan karya inovatif pertanian menjawab tantangan teknologi yang kian terus berkembang.

"Pertama kami akan mengembangkan demplot melalui pilot project tanaman padi di kepulauan Masalembu, yang sebelumnya belum pernah ada penanaman padi dan pemantauan perkembangan hasil tanamannya sangat bagus sampai saat ini. Ketika diuji coba 1 hektare, pertumbuhannya bagus, akhirnya masyarakat mulai tertarik, sehingga luas lahan bertambah," jelas Arif Firmanto.

Selanjutnya program kedua akan menguatkan Petani Mandiri Benih (PMB). Kami sedang melakukan pendampingan pada 2 (dua) Kecamatan yaitu Guluk-Guluk dan Gapura untuk mencapai program tersebut.

Bahkan, diakui Arif di Sumenep ada seorang petani, Kamillah El Teha yang mendapat Penghargaan Pin Emas dari Presiden RI, Joko Widodo tahun lalu.

"Dengan kemampuannya Kamillah melakukan hilirisasi inovasi/diffusi dari luasan lahan pribadinya 0,5 hektare menjadi 40 hektare. Sehingga karya penerapan inovasinya mampu mempengaruhi 4 kelompok tani di desanya sendiri dan desa tetangga lainnya, sehingga dapat meningkat menjadi 60 hektare di tahun berikutnya dan hingga mampu menjadi 115 hektare," tambahnya.

Kemudian program ketiga, Dispertahortbun Sumenep akan menginisiasi kelompok pangan olahan seperti halnya bawang merah, cabe, kelor dan tanaman lainnya.

Melalui program Upland Project yang bersumber dana dari anggaran IsDB dan IFAD, di Jawa Timur hanya ada dua, yakni Kabupaten Sumenep dan Malang setelah melalui proses tahapan-tahapan presentasi di Kementerian Pertanian.

Arif Firmanto menambahkan, se-Indonesia hanya ada 14 Kabupaten atau Kota yang mendapatkan anggaran Upland Project tersebut dan pelaksanaannya akan dimulai pada tahun 2021 mendatang.

"Nah, untuk yang keempat ini merupakan kawasan wisata tani atau kawasan inovasi dan teknologi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang akan dilaksanakan di Desa Gadu Barat Kecamatan Ganding dengan menggunakan lahan sekitar 10 - 11 hektare," ungkapnya.

Sedangkan program kelima adalah Pelepasan Varietas Unggul Lokal Cabe Jamu, yang merupakan satu-satunya dan pertama kali di Indonesia, serta akan memproses legalitas varietas cabe jamu menjadi varietas unggul lokal.

Kemudian program keenam yakni penerapan teknologi panen dan irigasi hemat air di lahan kering iklim kering berbasis pengelolaan iklim mendukung Program Kostratani Kementerian Pertanian, di Kabupaten Sumenep.

Terakhir ketujuh yakni mendukung program pembangunan pertanian dengan melaksanakan gerakan pembaharuan pembangunan pertanian berbasis teknologi informasi, yakni Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) serta menerapkan 1 (satu) data pertanian dengan menggunakan alat-alat yang modern.

"Program baru Kostratani ini dalam rangka menindaklanjuti hasil rapat teknis dan pengelolaan anggaran Ditjen PSP Kementerian Pertanian tahun 2020 wilayah I pada pertengahan Februari lalu," tambahnya. ( Ren, Fer )