Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 21-10-2004
  • 724 Kali

DKC GARDA BANGSA SUMENEP MENDESAK ANGGOTA DEWAN YANG MEMBELOT DIBERI SANKSI

Sumenep-Infokom News Room : Dewan Koordinator Cabang Garda Bangsa Sumenep mendesak DPC PKB Sumenep memberikan sanksi tegas terhadap sejumlah anggota FKB yang telah melanggar instruksi Partai. Bahkan DKC Garda Bangsa meminta, agar DPC PKB mengganti anggota FKB yang membelot atau di PAW-kan saja. Desakan DKC Garda Bangsa tersebut merupakan buntut atas terpilihnya kader FKB menjadi Ketua Komisi D DPRD Sumenep. Wakil Ketua DKC Garda Bangsa Kabupaten Sumenep, Moh. Bahrul Ulum mengatakan, pihaknya sangat prihatin atas prilaku politik sejumlah anggota FKB di DPRD Sumenep, khususnya di Komisi D. Sebab mereka sama sekali tidak menghormati keputusan partai yang telah menjalin koalisi dengan partai lain, padahal para anggota FKB menjadi anggota dewan berangkat dari partai. Untuk itu Bahrul Ulum meminta, agar kejadian itu tidak terulang lagi, maka sebaiknya DPC PKB, baik Dewan Syuro maupun Dewan Tanfidz memberikan sanksi tegas, bahkan jelas Bahrul Ulum, pihaknya mengusulkan mereka yang menghianati kesepakatan itu supaya di PAW. ”DKC Garda Bangsa mendesak DPC PKB untuk menyelidiki persoalan tersebut, karena mereka sudah tidak loyalitas lagi pada partai, dan menindak tegas kader tesebut”, tegasnya. Bahrul Ulum menambahkan, jika DPC PKB Sumenep tidak segera bertindak, dikhawatirkan akan menjadi preseden buruk terhadap kondisi politik pada masa yang akan datang. Sementara itu ketika ditemui, Sekretaris Fraksi Kebangkitan Bangsa, Djamaluddin, SE, enggan mengatakan telah terjadi pembelotan dalam pemilihan pimpinan Komisi D itu. Namun persoalan itu merupakan persoalan politis, untuk itu pihaknya harus berhati-hati menyikapi hal tersebut. Begitu juga ketika didesak pemberian sanksi jika terbukti terjadi pembelotan, Djamaluddin mengatakan, pihaknya harus mengevaluasi kembali dengan Pengurus DPC PKB yang lain, terutama dengan pimpinan partai. ”Kita akan mengevaluasi, dan sanksi itu bergantung dari hasil evaluasi”, kata Djamaludin. Disinggung peristiwa itu, apakah tidak mengkhawatir terhadap agenda politik FKB akan datang, Djamaluddin yang juga Sekretaris DPC PKB Sumenep ini menerangkan, dirinya optimis komunikasi politik antar parpol pada masa akan datang tetap terjalin dengan baik. Sebab tegas Jamaluddin, dalam dunia politik, tidak ada istilah pintu sudah tertutup untuk melakukan kontak komunikasi. Seperti yang diinformasikan sebelumnya, beberapa waktu lalu KH. Imam Hasyim, SH terpilih menjadi Ketua Komisi D, padahal telah terjadi kesepakatan, bahwa Ketua Komisi D akan diserahkan kepada Makinuddin dari Fraksi Partai Golkar. Sehingga terpilihnya Kiai Imam itu menimbulkan polemik dikalangan Dewan Sumenep. Sebab menurut informasi yang berkembang sebelumnya, antara FKB, Fraksi Golkar dan FAR, menentukan Ketua Komisi D itu kader dari FPG, sedangkan FKB mendapat jatah dua Ketua Komisi, yakni Komisi A dan Komisi B. ( Yasik, Esha )