Media Center, Kamis ( 12/10 ) Harga garam di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, saat ini mencapai
Rp 2 juta per-ton. Harga tersebut naik dari sebelumnya yang hanya Rp1,5
juta per-ton.
“Harga garam mulai naik lagi, itu karena cuaca
sejak sepekan terakhir kurang mendukung, meskipun tidak sampai turun
hujan,”kata petambak garam asal Desa Karang Anyar, Kecamatan Kalianget,
Suri, Kamis (12/10).
Berdasarkan hasil prakiraan cuaca Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalianget, perubahan musim
dari musim kemarau ke musim penghujan terjadi pada November 2017.
Suri mengatakan, salah satu faktor melonjaknya harga garam karena faktor
cuaca. Jika cuaca membaik, masa produksi bisa dilakukan dalam waktu
satu minggu, jika cuaca kurang membaik seperti saat ini, masa produksi
membutuhkan waktu 12 hingga 15 hari.
“Maklumlah kalau lebih
mahal,”tegasnya. Berdasarkan data Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep,
hasil produksi hingga pekan pertama bulan Oktober 2017 mencapai 93.890
ton. Sementara target produksi garam pada tahun ini sebanyak 125.000
ton.
“Pada akhir bulan September, baru mencapai 47.000 ton, tapi hingga pekan pertama di bulan Oktober ini, produksi garam rakyat sudah mencapai 93.890 ton lebih,”kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep, Ir. Arif Rusdi.
Sebab, sambung Arif Rusdi, produksi garam
rakyat pada musim kemarau tahun ini sempat terkendala anomali cuaca
diawal musim berupa turun hujan. Akibatnya, pada akhir Juli lalu,
produksi garam rakyat hanya 850 ton. ( Nita, Esha )