Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 06-10-2009
  • 888 Kali

Harga Sapi Sonok Meroket

News Room, Selasa ( 06/10 ) Akhir-akhir ini harga sapi sonok semakin meroket. Bahkan, bisa mencapai berlipat-lipat dibandingkan harga sapi biasa. Bayangkan, untuk sapi sonok yang masih muda dan bagus, harganya bisa mencapai Rp. 60 hingga Rp. 70 juta. Padahal, harga sepasang sapi anakan biasa hanya sekitar Rp. 4 hingga Rp. 5 jutaan. Sedangkan semakin tua sapi sonok biasanya malah semakin turun harganya. Karena kesempatan untuk mengikuti kontes sudah tidak terlalu sering. Hal tersebut disampaikan salah seorang pemelihara sapi sonok di Desa Tambak Sari Kecamatan Rubaru, Ali Sujitno. Menurutnya, untuk memelihara sapi sonok tidaklah mudah. Untuk memperhalus bulu sapi saja, dibutuhkan jamu ramuan khusus sapi sonok, dengan campuran bahan yang harus seimbang. Misalnya kelapa, kunir, bawang, gula dan sebagainya. Memelihara sapi sonok, tidak seperti memelihara sapi biasa maupun sapi kerapan. Disamping diperlukan ketelatenan, juga memerlukan biaya yang tidak sedikit. "Bayangkan, biaya untuk sebulan bisa menghabiskan Rp. 300 hingga Rp. 500.000,00. Itu habis untuk pembelian bahan makanan maupun jamu, agar sapi memiliki tubuh yang sehat dan indah,"terang Ali. Untuk menu makannya juga berbeda dengan sapi biasa. Konsumsi makan sapi sonok bisa padi, jagung, nangka dan sebagainya yang harus sesuai takaran. Sedangkan untuk memperkuat otot sapi, biasanya sebulan sekali diberi jamu campuran telur dan kopi pahit. Sehingga sapi betina ini tampak besar dan anggun. Untuk itu, Ali mengaku tetap senang memelihara sapi sonok yang sudah ditekuninya sejak puluhan tahun lalu. Hal itu dilakukannya dengan senang hati. Kebanggan pun muncul ketika beberapa kali sapi yang dipeliharanya berhasil menang di beberapa kontes. Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Desa Tambak Sari, Sadik, yang juga memiliki beberapa pasang sapi sonok. Ia mengungkapkkan, sapi sonok memiliki harga yang sangat tinggi, sampai puluhan hingga ratusan juta untuk sepasang sapi sonok. Sejak sekitar enam tahun lalu, Sadik mulai memelihara sapi sonok. Ia terpesona ketika melihat begitu indahnya melihat kontes sapi sonok yang penurut dan mempesona. Akhirnya kedua pemilik sapi sonok ini sama berharap, keberadaan budaya kontes sapi sonok jangan sampai punah di Madura khususnya di Sumenep. Sebab, sapi sonok hanya ada di Madura, dan selama ini menjadi simbol Madura, termasuk kerapan sapi. Karena itu setiap kegiatan kontes tingkat Kabupaten Sumenep hingga tingkat Madura, mereka selalu berpartisipasi. Seperti ada kebanggaan tersendiri memiliki sapi sonok yang dilihat kagum banyak orang. ( Ren, Adjie )