Sumenep-Kominfo News Room : Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) menggelar deklarasi Hari Bapak Nasional bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional, Minggu (12/11). Deklarasi digelar di Pendapi Gede Balaikota Solo yang dihadiri ratusan orang dari berbagai kelompok masyarakat karena PPIP dikenal sebagai komunitas komunikasi lintas agama. Deklarasi serupa juga digelar pada saat yang sama oleh beberapa anggota PPIP lainnya di Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur. Menurut Ketua PPIP Gress Raja, gagasan dideklarasikannya Hari Bapak karena bapak sebagai bagian dari keluarga juga memegang peran sangat penting dalam pembentukan karakter keluarga. “Adanya Hari Ibu karena kita mengganggap perlu mengenang jasa ibu. Kalau kemudian tidak ada Hari Bapak, jangan-jangan tanpa disadari selama ini kita kurang menghargai bapak atau orang tua secara keseluruhan. Bapak dan ibu adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kita butuh keduanya sebagai keseimbangan kesadaran kita sebagai anak,†jelasnya. Sebelum pembacaan deklarasi, beberapa pemenang sayembara nasional menulis surat untuk ayah membacakan surat mereka. Ada 100 surat yang kemudian dipilih panitia independen untuk kemudian dibukukan dengan judul “Kenangan Buat Ayah, 100 Surat Anak Nusantaraâ€. Isi surat sangat beragam, mulai dari pujian, rasa membutuhkan, hingga nada kritis mempertanyakan fungsi bapak sebagai kepala keluarga yang tidak berjalan baik. Misalnya, surat berjudul “Ayah, jangan pernah bilang lagi, kalau ayah ingin bercerai dengan ibuâ€, “Bapa, bila Bapa tidak mau mendengar keluhan kami maka rumah tangga kita pasti hancurâ€, “Ayah, di saat orang tua yang lain malu karena memiliki anak yang cacat, engkau tidakâ€, dan “Maaf Pa, dulu aku pernah menganggap Papa bukanlah apa-apaâ€. Dalam deklarasi antara lain disebutkan, “Bapak adalah pencipta kita dari daging dan darah serta nafasnya yang tertumpah di taman ibunda. Bapak adalah figur yang perlu dikenang oleh anak sepanjang hidupnyaâ€. Usai deklarasi dilakukan acara sungkeman kepada bapak yang membuat banyak hadirin menitikkan air mata. Wakil Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo yang mewakili Pemkot Solo mengatakan, dengan adanya Hari Bapak diharapkan dapat mengingatkan peran utama bapak serta mencegahnya melakukan sepak terjang yang tidak sesuai dengan norma masyarakat. Usai deklarasi, dengan iringan liong, drumband sekolah dasar, penari dari ISI Surakarta, rombongan peserta deklarasi berjalan menuju Kantor Pos yang jaraknya hanya dua ratus meter. Tujuannya untuk mengirimkan piagam deklarasi Hari Bapak dan buku Kenangan Buat Ayah kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serta bupati di empat penjuru Indonesia, yakni di Sabang, Merauke, Sangir Talaud, dan Pulau Rote. ( KCM, Esha )