Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 04-07-2019
  • 547 Kali

JCH Sumenep Harus Menjaga Sikap Dan Kebersamaan

Media Center, Kamis ( 04/07 ) Ratusan Jamaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Sumenep diharapkan menjaga sikap dan tingkah laku selama menjalankan ibadah haji di Tanah Suci Makkah.

“JCH harus menjaga sikap dan tingkah laku selama melaksanakan ibadah haji, jangan sampai bersikap egois dan mau menang sendiri, namun jalankan ibadah haji dengan baik,” kata Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si pada Manasik Akbar dan Pelepasan Jamaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Sumenep 2019 di Gedung KORPRI, Kamis (04/07/2019).

Ia menyatakan, menjaga sikap dan tingkah laku sangat penting, sebab JCH yang melaksanakan ibadah haji tidak hanya warga Indonesia saja, melainkan terdiri dari ummat muslim dari berbagai negara di dunia.

Untuk itu, JCH Sumenep harus menghormati tradisi dan budaya JCH dari daerah atau negara lain, agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan bersama.

“Yang jelas tradisi dan budaya saat berada di Arab Saudi bermacam-macam, jadi jagalah kebersamaan dan kekompakan dengan menghormati budaya jamaah haji dari negara lain,” tutur suami Nurfitriana ini.

Bupati juga berpesan agar JCH Sumenep menjaga kesehatan, karena cuaca di Arab Saudi berbeda dengan di Tanah Air, suhunya mencapai 46-50 derajat celcius, tentunya mempengaruhi kondisi fisik jamaah haji.

“Dengan cuaca panas yang sangat ekstrem itu, para jamaah haji diharapkan benar-benar menjaga kesehatan dan dianjurkan banyak minum air putih serta makan secara teratur, agar kondisi fisik tetap sehat bugar,” ujar Bupati dua periode ini.

Sementara itu, Plt. Kepala Kementerian Agama Sumenep, Moh. Hanif mengungkapkan, sebanyak 752 JCH Sumenep tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 6 dan 7, dijadwalkan berangkat menuju Surabaya pada Minggu 07 Juli 2019 pukul 09.00 WIB dari Stadion A. Yani Pangligur Sumenep.

“Sebanyak 752 JCH itu rinciannya JCH laki-laki sebanyak 366 orang dan perempuan sebanyak 386 orang. Semua JCH itu berangkat ke Surabaya menggunakan bus,” pungkasnya. ( Yasik, Fer )