Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 14-11-2005
  • 441 Kali

KENAIKAN TARIF LISTRIK DITUNDA

Sumenep-Infokom News Room : Rakyat Indonesia kini bisa bernafas lega. Rencana Pemerintah menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) awal tahun depan akan dikaji ulang. Hal ini karena besarnya subsidi yang diberikan untuk PLN (Persero) senilai Rp 15 triliun diperkirakan tidak akan habis hingga 2006. Hal ini diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Purnomo Yusgiantoro seusai melantik Pejabat Eselon I Departemen ESDM di Jakarta belum lama ini. Menurut dia, kenaikan TDL pada awal tahun tersebut bisa ditunda dengan melakukan langkah efisiensi di bidang produksi listrik. “Dengan subsidi Rp. 15 triliun, seharusnya tidak habis sebelum Januari 2006. Jadi, tidak perlu buru-buru dilakukan. Kenaikan TDL merupakan langkah terakhir yang diambil Pemerintah bila Biaya Pokok Pengadaan (BPP) listrik membengkak,� jelasnya. Pembengkakan biaya pokok pengadaan listrik tersebut sangat tergantung pada harga bahan bakar untuk pembangkit PLN. Terutama harga minyak yang fluktatif. Kalau harga terus meningkat, beban biaya pembangkit juga akan melonjak,� Paparnya. Salah satunya dengan meminta PLN agar membangun lebih banyak pembangkit non BBM untuk menekan angka subsidi. �Kami tekankan agar wilayah Pedesan Pembangkit Tenaga Diesel (PLTD) yang berbahan bakar BBM,� pintanya. Sementara itu, Dirut PLN Edie Widisono Suwodho, merespon aktif rencana penundaan kenaikan TDL tersebut, dengan mengusulkan agar Pemerintah memberi royalty batu bara 13,5 prosen kepada PLN. “Dengan jumlah batu bara 150 ton, royalty batu bara 13,5 prosen itu mencapai 20 jutaan ton pertahun. Kalau bisa diserahkan pada PLN, kebutuhan PLN akan tercukupi.� Selain itu, pihaknya juga berupaya menekan biaya produksi dengan menurunkan angka susut jaringan.�Kami terus bekerja sama dengan pihak terkait untuk menurunkan angka susut jaringan,� janjinya. ( JP, Im )