Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 26-03-2020
  • 587 Kali

Kerkhof Memori, Berjalan Di Atas Puing-puing Megahnya Pemakaman Belanda (2)

Media Center, Kamis ( 26/03 ) Tidak hanya material berharga, sekaligus prasasti-prasastinya yang sudah mulai raib dijarah orang, keadaan Kerkhof di Kertasada membuat para pemerhati sejarah pilu. Lokasi yang menyimpan salah satu sejarah penting tentang memori masa silam itu sudah tergerus zaman, tanpa ada tangan-tangan yang mencoba melestarikan.

“Takut juga yang mau merawatnya mungkin, karena dikhawatirkan nanti mengundang tangan-tangan jahil,” kata Aank, salah satu warga Sumenep yang tengah mengunjungi tempat itu.

Yang dikatakan Aank masuk akal juga, karena fakta sejarahnya, pada tahun 1960-1970-an marak terjadi penjarahan benda-benda yang melekat pada bangunan makam. Penjarahan itu terjadi pasca para warga Eropa (Belanda) yang sebelumnya bermukim di kawasan Marengan dan Pabian itu kembali ke negeri asalnya.

Dari penelusuran Media Center, benda-benda yang dijarah waktu itu ialah ornamen, prasasti dan material yang mahal di masanya.

“Seperti marmer dan patung-patung yang terbuat dari logam,” kata Hairil Anwar, salah satu anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Sumenep, Kamis (26/03/2020).

Dari hasil identifikasi Hairil dan kawan-kawannya sesama pemerhati sejarah, terdapat sekitar empat puluh makam lebih yang berada di kompleks tersebut. Kesemuanya dalam kondisi yang tak terawat dan hancur.

Bentuk makam-makam bangsa Kolonial di sana itu juga beragam dan begitu artistik. Ukurannya juga bermacam-macam. Mungkin menunjukkan strata dan status penghuni makam itu di masa hidupnya.

“Dari jumlahnya yang puluhan itu hanya dua makam yang bisa diidentifikasi. Yaitu makam Dirk Van Duyne dan Lindeman,” ujar Hairil. ( Han, Fer )