Media Center, Selasa ( 16/01 ) Sebagai bentuk perlindungan terhadap anak dan perempuan korban
kekerasan, melalui Palang Merah Internasional Singapura atau Red Cross
Singapore membentuk Madura Heritage Raya (Mahara) yang fokus melayani
Psikologi First Aid (PFA) untuk anak dan perempuan.
Koordinator
Mahara Sumenep, Nanik Farida kepada wartawan, Selasa (16/01) mengatakan,
Mahara dibentuk untuk membantu memulihkan kondisi kejiwaan dan emosi
perempuan dan anak korban kekerasan.
Disamping itu, tegas Nanik
Farida, juga merupakan lembaga di bawah Kelompok Penghapusan Kekerasan
Terhadap Perempuan dan Anak (KEPPAK) yang fokus pada penanganan
psikologi anak dan perempuan korban kekerasan.
“Sebab, saat
perempuan maupun anak mengalami masalah kekerasan dalam hidup, maka
mengalami trauma akibat kekerasan, baik secara fisik maupun
psikologi,”ungkap alumni FISIP di Universitas Muhammadiyah Malang ini.
Karena itu, dengan hadirnya Mahara, menurut Nanik, setidaknya bisa
menjadi tempat untuk mencari perlindungan melalui lembaga yang ditangani
para lulusan training Psikologi First Aid (PFA) dari Red Cross
Singapore atau Palang Merah Internasional di Singapura,
yang akan membantu memulihkan kondisi psikologis dan emosi korban
kekerasan.
Menurutnya, di Sumenep sendiri hingga saat ini masih
belum banyak layanan perlindungan anak dan perempuan. Meskipun ada,
diakui Nanik di Sumenep sendiri lembaga yang bergerak dibidang
perlindungan anak dan perempuan di kelola Pemerintah Daerah, sehingga
juga perlu lebih dimaksimalkan perannya melalui lembaga non pemerrintah.
“Kami berharap lembaga kami menjadi tempat untuk memulihkan
psikologis dan emosi anak dan perempuan untuk korban kekerasan yang
terjadi di tengah-tengah masyarakat,” pungkasnya. ( Ren, Esha )