Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 07-12-2018
  • 1049 Kali

Menelusuri Jejak K. Abbas, Tokoh Ulama Periode Awal Ambunten

Media Center, Jumat ( 07/12 ) Dalam dua tulisan sebelumnya, Media Center sudah membahas sekadarnya mengenai Kiai Langgar Attas dan Kiai Muban, dua dari tokoh-tokoh Ulama Periode Awal Ambunten.

Nah, kali ini, Media Center melanjutkan mengupas sedikit tentang sosok ketiga, yaitu Kiai Abbas.

Kiai Abbas ini merupakan putra Kiai Muban. Pasarean beliau berada satu lokasi dengan ayahnya, di Kampung Batang, Ambunten. Kijing maupun nisan keduanya bisa dikatakan masih tidak mengalami perubahan signifikan. Terutama maqbarah Kiai Abbas. Sedang maqbarah Kiai Muban mengalami perbaikan, khususnya kijing yang dilapisi campuran semen.

“Seperti halnya Kiai Muban, tidak banyak diketahui riwayat Kiai Abbas. Masyarakat umum hanya mengenal beliau berdua sebagai ulama besar yang keramat,” kata Nyai Hajjah Zainiyah, salah satu tokoh di kampung tersebut.

Dalam catatan silsilah yang bersumber pada buku Silsilah Keraton Sumenep, tulisan tangan RB. Abdul Fattah (1989), Kiai Abbas merupakan ayah dari Kiai Abdul Alim, di Barangbang, Kalimo'ok, Sumenep. Kiai Abdul Alim menikah dengan Nyai Tenggina, Putri Kiai Ali Barangbang. Dari pernikahan itu lahirlah Kiai Daud, yang menggantikan Kiai Ali Barangbang.

“Kiai Daud merupakan leluhur banyak ulama besar di Sumenep dan menyebar ke beberapa kawasan Madura dan Jawa,” kata RB. Idris, salah satu sesepuh Keraton Sumenep, yang juga keturunan Kiai Abdul Alim bin Muban, beberapa waktu lalu.

Menurut mantan Pj Sekda Kabupaten Sumenep ini, salah satu keturunan Kiai Daud ialah Pendiri sekaligus pengasuh awal Pondok Pesantren Loteng di Pasarsore Karangduak Sumenep, yaitu Kiai RB. Hasan bin Muharrar. Pesantren tersebut merupakan pesantren tertua di kawasan Kota Sumenep. Disebut Loteng karena sebelumnya merupakan dalem (rumah) sekaligus markas militer Pangeran Kolonel (Kornel) Nawawi, salah satu putra Sultan Sumenep. ( RM. Farhan M, Esha )