Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 05-12-2018
  • 1423 Kali

Menelusuri Jejak Kiai Muban, Tokoh Ulama Periode Awal Ambunten

Media Center, Rabu ( 05/12 ) Sebelumnya Media Center mengulas sosok Kiai Langgar Attas, salah satu tokoh ulama periode awal di Ambunten. Sang kiai bersikap lebih terbuka terhadap adat istiadat setempat. Sedang saudara beliau lebih keras dalam menerapkan hukum agama. Nah, perbedaan tersebut tentu saja bisa berakibat tidak baik. Dan keduanya memahami secara arif. Sehingga memutuskan untuk berpisah.

Lalu siapa saudara K. Langgar Attas ini?

"Tidak ada riwayat soal beliau itu?" kata Nyai Hj. Zainiyah.

Media Center lantas tertarik menelusurinya. Pasalnya, hal tersebut kemungkinan terkait dengan tokoh kedua selain K. Langgar Attas yang akan dibahas dalam tulisan kali ini.

Tokoh kedua itu ialah Kiai Muban. Makamnya berada di satu lokasi, namun di area tersendiri.

Di kampung Batang tersebut, Pasarean, atau makam, atau maqbarah Sayyid Muban begitu terkenal. Para peziarah bahkan berasal dari daerah luar. Sebutan sayyid tersebut berasal dari asal-usul sang tokoh yang dalam banyak catatan silsilah di Sumenep khususnya, disebut sebagai keturunan langsung Sunan Ampel, yang merupakan tokoh Wali Sanga dari golongan Saadah Ba'alawi.

Catatan mengenai silsilah Sayyid Muban, atau di catatan lain ditulis Kiai Muban, salah satunya terdapat di Buku Silsilah Keraton Sumenep, tulisan tangan R. B. Abdul Fattah (1989). Kiai Muban adalah putra Sayyid Syits atau Kiai Syits di Barangbang (yang masuk Desa Kalimo'ok, Kecamatan Kalianget, Sumenep). Kiai Syits merupakan salah satu anak lelaki Sayyid Zainal Abidin alias Sunan Cendana di Kwanyar, Bangkalan.

Jika ditarik ke atas, begini silsilah K. Syits: Kiai Syits bin Sunan Cendana bin Sunan Mufti (Khatib/R. Bandardaya) bin Pangeran Musa bin Sunan Drajat bin Sunan Ampel. Dalam catatan di maqbarah Sunan Cendana, tertulis Sunan Cendana bin Sayyid Khatib bin Sunan Drajat bin Sunan Ampel. Wa Allah a'lam.

Baik Nyai Zainiyah atau masyarakat setempat, tidak ada yang bisa menjelaskan hubungan Kiai Muban dengan Kiai Langgar Attas. Namun di catatan silsilah K. Muban jelas menuliskan Kiai Syits di Barangbang sebagai ayah Kiai Muban.

Dugaan sementara yang muncul di kalangan Tim Ngoser (Ngopi Sejarah) Sumenep, Kiai Syits ialah orang yang sama dengan saudara laki-laki Kiai Langgar Attas yang hijrah dari Ambunten karena beda metode dakwah, atau penerapan fiqih.

"Dugaan itu karena riwayatnya saudara K. Langgar Attas hijrah ke Barangbang. Sedang di catatan silsilah, K. Syits berdomisili di Barangbang. Nah, diperkuat dengan keberadaan asta K. Muban di Kampung Batang, berdekatan dengan K. Langgar Attas. Maka kemungkinannya begini, K. Muban tidak ikut hijrah bersama ayahnya, namun menetap bersama pamannya, di Batang," urai Ja'far Shadiq, salah satu personel Ngoser.

Meski begitu, hal tersebut tentu masih membutuhkan penelusuran lebih lanjut. Namun tidak bisa dipastikan hal itu mudah. Karena catatan maupun riwayat tutur terkait dugaan tersebut masih belum ditemukan.
( M. Farhan M, Fer )