Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 14-01-2020
  • 1975 Kali

Mengenal Abd Rahim Pratalikrama, Anggota BPUPKI Putra Sumenep

Media Center, Selasa ( 14/01 ) Siapa sangka ternyata Sumenep memiliki salah satu putra unggulan, dalam persiapan kemerdekaan 1945. Namanya hampir tidak pernah dibincang. Padahal perannya dalam proses lahirnya kedaulatan Republik Indonesia (RI) tidak bisa dianggap kecil.

Raden Abdul Rahim Pratalikrama, salah satu putra Raden Wongsotaruno, Patih Sampang yang asli Sumenep. Ia juga kakak dari Abdul Halim Perdanakusuma, Pahlawan Nasional yang gugur dalam menjalankan tugasnya pada 1947.

Lahir di Sumenep pada 10 Juni 1898. Abdul Rahim dibesarkan dalam lingkungan keluarga bangsawan Sumenep. Kakek buyutnya, Raden Tumenggung Rangga Kertabasa Pratalikrama merupakan petinggi Keraton Sumenep di masa Panembahan Sumolo dan Sultan Abdurrahman.

“Pratalikrama merupakan sosok yang berjasa dalam membantu Sultan Sumenep waktu menerjemahkan lempengan kuna berbahasa sansekerta. Lempengan yang ditemukan Gubernur Jendral Inggris, T. S. Rafflesh,” kata RB Muhlis, salah satu pemerhati sejarah di Sumenep.

Kembali pada Abdul Rahim, setelah lulus Bestuurschool pada 1929, ia aktif sebagai pegawai pemerintah. Dalam riwayat pekerjaan, beliau pernah menjadi Asisten Wedana Pasongsongan, Sumenep.

“Lalu berturut-turut menjadi wedana di Sapudi, wedana Asembagus (Situbondo), wedana Blega (Bangkalan), dan wedana Galis (Pamekasan),” kata Iik Guno Sasmito, salah satu kerabat Abdul Rahim Pratalikrama, Selasa (14/01/2020).

Setelah itu Abdul Rahim menjabat Patih di Panarukan, lalu pindah menjadi Patih di Lumajang. Terakhir saat pendudukan Jepang, ia ditugaskan ke Kediri hingga menjadi Residen Kediri, jabatan yang diemban hingga awal lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pada 1 Maret 1945 dibentuklah Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI (Dokuritsu Junbi Ch?sa-kai). Badan yang dibentuk Jepang pasca kekalahannya dalam perang Asia Pasifik itu guna mempelajari, menyelidiki dan mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan aspek-aspek politik, ekonomi, tata pemerintahan, dan hal-hal penting yang diperlukan dalam usaha pembentukan Negara Indonesia yang merdeka.

Abdul Rahim merupakan salah satu dari 67 anggota BPUPKI. Badan yang dalam beberapa proses selanjutnya mengantarkan negeri ini menuju kedaulatannya. Ia terkenal dengan usulannya terkait syarat seorang Presiden.

Abdul Rahim wafat pada 8 Juli 1948. Jasadnya dimakamkan di area makam Setonogedong, Kota Kediri. Atas jasa-jasanya merintis lahirnya NKRI, pemerintah menganugerahkan Bintang Mahaputera Utama pada tanggal 12 Agustus 1992, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 048/TK/Tahun 1992. ( Han, Fer )