Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 10-02-2020
  • 811 Kali

Motif Pembunuhan Di Kecamatan Manding Berlatar Belakang Dendam Asmara

Media Center, Senin ( 10/02 ) Aksi pembunuhan yang terjadi di Desa Gadding, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Sabtu (08/02/2020) kemarin, ternyata berlatar belakang dendam asmara.

Pelaku yang diketahui berinisial EN, warga Desa Tenonan, Kecamatan Manding, mengaku sakit hati terhadap Ach. Wakid (37) (korban red) warga Dusun Barona, Desa Gadding Manding, lantaran pacarnya dinikahi.

Atas dasar itulah, pelaku yang sudah gelap mata, nekat menebaskan clurit ke perut korban, saat korban bersama ibu mertuanya, melintas di jalan desa, Dusun Kalompang, Desa Gadding, Kecamatan Manding, dan hendak pergi ke sawah.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung Kapolres Sumenep, AKBP. Dedy Supriyadi, saat press release, Senin (10/02/2020).

“Pelaku karena sakit hati pacarnya dinikahi,” kata Kapolres Sumenep.

Selain itu, peristiwa sadis dilakukan pelaku (EN), lantaran sebelumnya mendapat ancaman dari seseorang lewat WhatsApp, yang diduga berasal dari pihak korban.

“Pelaku mengaku dapat ancaman “senga' jhe’ ulangi, mon eulangi tao thibi’ (awas jangan diulangi, kalau diulangi tau sendiri,” ungkapnya menirukan ancaman yang diduga dari korban pada pelaku.

Diberitakan sebelumnya, Ach. Wakid (37) bersimbah darah di depan rumah istrinya, pada hari Sabtu, tanggal 8 Februari 2020, sekira pukul 14.00 WIB.

Pada saat itu korban bersama mertuanya Busiya, hendak berangkat menuju sawah/ladang untuk mengambil bibit padi yang akan ditanam.

Sesampainya di jalan desa, tak jauh dari rumahnya, korban dihadang oleh tersangka dengan membawa senjata tajam (sajam) berupa clurit yang masih dalam keadaan terbungkus.

Tanpa basa basi tersangka menghunus clurit yang dipegangnya dan langsung ditebaskan ke perut korban sebanyak 3 (tiga) kali.

Akibatnya, korban roboh seketika, dengan usus terburai keluar.

Dan korban meninggal dunia dalam perjalanan ke Puskesmas, dengan luka robek pada perut sebelah kiri, sepanjang 20 centimeter dalam 10 centimeter.

Setelah itu, tersangka langsung melarikan diri ke arah timur sambil membawa clurit yang digunakan saat membacok korban.

Sementara Busiya yang mengetahui persis kejadian tersebut, tidak dapat berbuat apa-apa,

Ia hanya mampu berteriak histeris dan meminta tolong kepada warga sekitar.

Namun selang beberapa saat dari peristiwa itu, pelaku yang sempat melarikan diri, akhirnya menyerahkan diri ke Polsek Manding, diantar oleh Kades Tenonan, bersama keluarganya, pada Minggu (09/02/2020), jam 17.00 WIB. ( Nita, Fer )