Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 22-09-2019
  • 535 Kali

Pemkab Segera Realisasikan Akses Penerbangan Perintis Ke Pagerungan

Media Center, Minggu ( 22/09 ) Guna meningkatkan kualitas pelayanan transportasi ke kepulauan, akhirnya Pemerintah Kabupaten Sumenep segera merealisasikan penerbangan perintis rute Bandar Udara (Bandara) Trunojoyo Sumenep, menuju Pulau Pagerungan Kecamatan Sapeken dalam waktu dekat ini.

“Jika selama ini, akses transportasi dari Sumenep menuju kepulauan terbatas hanya menggunakan kapal laut, namun dalam minggu ini sudah ada tambahan layanan transportasi udara ke kepulauan dari Bandara Trunojoyo menuju Pulau Pagerungan,” kata Wakil Bupati (Wabup) Sumenep, Achmad Fauzi, SH, di sela-sela acara Abental Ombak Asapo’ Angin,” di Pantai Lombang Kecamatan Batang-batang, Minggu (22/09/2019).

Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Perhubungan telah berkoordinasi dengan pihak terkait di Pemerintah pusat untuk proses mengalihfungsikan bandara di Pagerungan yang sebelumnya dikelola Kangean Energy Indonesia (KEI) sebagai bandara umum.

“Kami merencanakan peluncuran penerbangan komersial ke Pulau Pagerungan itu pada Rabu (25/09/2019) dari Bandara Trunojoyo. Kita, khususnya masyarakat kepulauan harus mensyukuri keberhasilan ini dan mudah-mudahan menjadi pintu gerbang pembangunan layanan transportasi ke kepulauan di Sumenep,” ujar Wabup Achmad Fauzi.

Wabup menyatakan, penerbangan dari Bandara Trunojoyo ke Pagerungan pulang dan pergi satu kali dalam seminggu, namun manakala respon masyarakat cukup tinggi menggunakan jalur udara itu, tidak menutup kemungkinan ada penambahan jadwal penerbangan minimal seminggu dua kali.

“Penerbangan dari Bandara Trunojoyo ke Pulau Pagerungan menggunakan pesawat ATR milik Susi Air yang berkapasitas sebanyak 12 penumpang,” tuturnya.

Wabup mengungkapkan, pemerintah daerah terus berupaya transportasi udara juga bisa dilakukan di kepulauan lainnya, sehingga pada tahun ini melakukan kajian membuka akses jalur penerbangan ke Kepulauan Arjasa (Pulau Kangean) dengan menggunakan pesawat amfibi atau waterbase.

Sehingga, dengan pesawat amfibi itu tidak perlu membangun bandara di Pulau Kangean, karena untuk proses lepas landas dan mendarat tidak harus di darat melainkan di laut atau di air.

“Kami menghendaki akses transportasi udara untuk melayani masyarakat di kepulauan secepatnya tanpa harus menunggu proses waktu yang lama, jadi alternatifnya dengan pesawat amfibi itu. Target pengoperasian penerbangan dari Bandara Trunojoyo ke Kepulauan Kangean atau Pulau Cukir pada tahun 2020,” pungkas pengusaha muda sukses ini.

Sementara kegiatan “Abental Ombak Asapok Angin” sebagai rangkaian Hari Perhubungan dan Kunjungan Wisata Sumenep (Visit Sumenep) 2019, dihadiri 850 orang dari Isuzu Panther Community Indonesia (IPCI). ( Yasik, Fer )