Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 05-12-2017
  • 265 Kali

Pemkab Sumenep Luncurkan Kegiatan Kunjungan Wisata 2018

Media Center, Selasa ( 05/12 ) Pemerintah Kabupaten Sumenep menyiapkan 36 kegiatan dalam menyambut Kunjungan Wisata Kabupaten Sumenep 2018. Sebanyak 50 kegiatan pariwisata itu telah dilaksanakan peluncuran (launching) Calender of Event (CoE) 2018 oleh Deputi Bidang

Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara (Deputi BP3N) Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Esthy Reko Astuti bersama Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si, dan Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Selasa (05/12).

Peluncuran CoE Kunjungan Wisata Kabupaten Sumenep 2018 dengan tema ‘Interesting and Healthy’, sebagai upaya mempromosikan potensi pariwisata dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sumenep.

Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim,M.Si mengatakan, Sumenep menjadi destinasi yang menarik bagi kunjungan wisatawan ke Madura dan Jawa Timur. Buktinya, terlihat dari data kunjungan wisatawan setiap tahun yang meningkat signifikan.

“Sebagai destinasi yang menarik (interesting destination) juga tampak dari kunjungan wisatawan kapal pesiar (cruise ship) internasional pada 2017 ini sebanyak 12 cruise singgah di Sumenep, Kalianget, Kepulauan Kangean, dan Giligenting,”kata KH. Busyro Karim.

Sebanyak 12 cruise ship yang singgah di destinasi wisata Kabupaten Sumenep pada Maret hingga November 2017 antara lain, Coral Discoverer, Silver Sea, Katharina, Star Clipper, dan Ponant Cruise. Wisatawan cruise ini antara lain mengunjugi Giligenting sebagai destinasi wisata bahari (marine tourism) unggulan.

Bupati menyatakan, dari 36 kegiatan kunjungan Sumenep 2018 ada berskala tingkat kabupaten, provinsi, nasional, dan regional maupun internasional.

“Kami mempunyai event unggulan tingkat nasional antara lain Gathering Media dan Pelaku Usaha Pariwisata se-Indonesia, Festival Santri se-Indonesia, Kontes Kucing Internasional, Gebyar Mancing Internasional, Festival Keraton dan Masyarakat Adat se ASEAN V yang akan dihadiri dari keraton se Nusantara dan ASEAN,”imbuh Bupati.

Sementara menurut Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, pihaknya sengaja mengangkat tema ‘Interesting and Healthy’ karena ingin menonjolkan potensi pariwisata Sumenep yang sangat beragam, mulai wisata alam, wisata religi, wisata budaya, wisata sejarah, wisata buatan, wisata minat khusus, geo wisata, dan wisata kuliner, serta wisata kesehatan (healthy) dengan menjadikan Pulau Giliyang sebagai ikon.

“Pulau Giliyang merupakan pulau oksigen, karena memiliki kandungan oksigen tertinggi tingkat dunia mencapai 21,5 persen, dan kandungan CO2-nya paling rendah. Banyak penduduk di Pulau Giliyang hingga kini berusia panjang, yakni di atas 100 tahun dan hidup sehat di sana,”kata politisi muda ini.

Wabup menambahkan, potensi wisata kesehatan (healthy) juga ada dalam budaya dan tradisi masyarakat Sumenep yang hingga kini dikenal dengan ramuan jamu khas Madura dan Terapi di Kasur Pasir di Desa Legung Timur Kecamtan Batang-batang yang terkenal ke seluruh nusantara dan mancanegara.

“Kita gencar mempromosikan potensi wisata kesehatan (healthy tourism) dalam berbagai kesempatan, di antaranya dalam event Masyarakat Adat se ASEAN V yang akan berlangsung pada Oktober 2018 mendatang,”kata Achmad Fauzi.

Deputi BP3N Kemenpar, Esthy Reko Astuti menggungkapkan, mengapresiasi launching CoE Visit Sumenep 2018 sebagai sarana untuk mempromosikan pariwisata serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sumenep.

Sekaligus kegiatan itu untuk mendukung CoE Wonderful Indonesia (CoE WI 2018, dengan menetapkan 100 premier event dalam rangka mencapai target pariwisata 2018 mendatangkan 17 juta wisman, dan 270 juta pergerakan wisatawa nusantara di tanah air.

“CoE Visit Sumenep 2018 ini adalah program penting dalam memperkuat unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas) khususnya unsur aktraksi wisata berupa festival budaya (culture), alam (nature), dan buatan manusia (manmade),”kata Esthy Reko Astuti.

Esthy Reko Astuti mengatakan, selain atraksi berupa event dalam berbagai festival menarik pariwisata, Sumenep juga telah didukung dengan aksesibilitas yang mendukung.

“Antara lain Bandara Trunojoyo dan pelabuhan Kalianget, serta akses jalan darat maupun amenenitas berupa hotel dan homestay banyak terdapat di destinasi tersebut. Pariwisata Sumenep telah didukung unsur 3A yang memadai, sehingga menjadi salah satu destinasi unggulan Madura dan Jatim,”kata Esthy Reko Astuti.

Sebanyak 36 event dalam CoE Visit Sumenep 2018, yakni, Sumenep Mengukir (17 Januari 2018); Batik on The Sea (15 Februari 2018); Kontes Kucing Internasional (17 Maret 2018); Gathering Media dan Pelaku Usaha Pariwisata se Indonesia (14 hingga 15 April 2018), Pameran Lukisan (2 hingga 5 Mei 2018), Kejuaraan Catur Provinsi Jawa Timur (5 hingga 9 Mei 2018), Gebyar Mancing Internasional (9 Mei 2018), Pekan Tilawatil Quran Nasional RRI 2018 (Pertengahan Ramadhan Mei 2018), Prosesi Upacara Adat Penyerahan Zakat Fitrah Keraton Sumenep (11 Juni 2018). ( Yasik, Esha )