Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 14-03-2018
  • 330 Kali

Peredaran Narkoba Di Madura Masih Tinggi

Media Center, Rabu ( 14/08 ) Masuknya narkoba hingga 250 ton per-tahun di Indonesia menunjukkan secara kualitas mengalami peningkatan signifikan, bahkan Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Jawa Timur berhasil menangkap 12 kilogram ganja, 5,5 kilogram sabu, maka dapat dipastikan penyalahgunaan dan jaringannya masih banyak beredar di Jawa Timur.

Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat, BNNP Provinsi Jawa Timur, Ria Damayanti, SH, MM, mengatakan, semua daerah di Jawa Timur masuk zona merah narkoba, namun Madura memang lebih tinggi, sebab beberapa faktor yang menyebabkan tingginya peredaran narkoba di Madura.

"Salah satu faktor Madura menjadi tinggi peredaran narkoba, diantaranya karena pelabuhan tikusnya cukup banyak yang menjadi tempat transaksi," ungkapnya.

Faktor lainnya pula, karena banyaknya kepulauan, faktor ekonomi yang menyebabkan banyaknya masyarakat Madura menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI), bahkan pendidikan belum optimal.

Disamping itu tegas Ria, keterbukaan antara pemerintah, swasta dan lainnya untuk Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) masih ego sektoral, sehingga tidak ada sinergitas atau kebersamaan dalam memerangi narkoba.

Ditambahkan, jika BNNP sudah melakukan upaya pencegahan melalui koordinasi dengan pemerintah di 4 Kabupaten di Madura, serta sosialisasi dengan masyarakat swasta maupun di lingkungan pendidikan tentang pengetahuan narkoba.

"Kami juga memberikan life skil atau pelatihan bagi para pecandu di daerah yang rawan narkoba," pungkasnya. ( Ren, Esha )