Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 21-11-2018
  • 488 Kali

Petani Jagung Dipastikan Tak Terpengaruh Impor Jagung

Media Center, Rabu ( 21/11 ) Keputusan Pemerintah Republik Indonesia untuk impor jagung pada akhir tahun 2018, dalam rangka menjaga stabilitas kebutuhan pakan ternak nasional, dipastikan tidak akan berpengaruh pada petani jagung di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

“Gak ada masalah kok. Karena, petani jagung di Sumenep ini tidak akan terpengaruh oleh kebijakan pemerintah terkait impor jagung. Petani di Sumenep ini sudah mandiri,” kata Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Sumenep, Ir. Bambang Heriyanto, M.Si, Rabu (21/11).

Keputusan Pemerintah mengimpor jagung pakan ternak sebanyak 50.000 hingga 100.000 ton pada akhir tahun 2018 untuk menjaga kebutuhan para peternak mandiri. Akan tetapi 60 persen petani di Sumenep ini mengunggulkan jagung lokal dengan varietas tersendiri yang tersebar di Kecamatan Manding, Talango, dan Guluk-guluk.

“Saya yakin dengan kualitas jagung lokal ini, para petani di Sumenep akan tetap kuat dan bertahan,” ujarnya.

Di sisi lain, lanjutnya, lahan area jagung di Sumenep terluas di Indonesia, mencapai 117.125 hektare, tersebar di 27 Kecamatan, baik daratan maupun kepulauan dengan tingkat produktivitas mencapai 2 hingga 3 ton per-hektare.

“Dari lahan produktif yang ada di Sumenep, hasil produksi jagung mencapai 234.250 ton hingga 351.375 ton per-hektare,” paparnya.

Petani diimbau agar tidak resah dengan kebijakan impor jagung yang dilakukan pemerintah, sebab keputusan tersebut tidak akan berdampak buruk terhadap petani lokal, apalagi impor jagung untuk jenis hibrida.

“Kami harap petani di Sumenep tenang terhadap kebijakan tersebut," pungkasnya. ( Nita, Esha )