Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 27-10-2004
  • 371 Kali

PKL MINTA SATPOL PP BERTINDAK TEGAS

Sumenep-Infokom News Room : Meski polemik penempatan Pasar Ramadhan mulai reda dan pedagang Pasar Bangkal telah mulai beraktivitas sejak Minggu kemarin, namun tampaknya muncul persoalan baru, buktinya puluhan PKL mendatangi Kantor Satpol PP Sumenep. Mereka menuntut agar Satpol PP menindak pedagang yang berjualan diluar Lapangan Gotong Royong. Menurut Wakil Ketua Paguyuban Pasar Bangkal, Abdurrahman menjelaskan, pihaknya merasa kecewa dengan sikap Satpol PP yang tidak bersikap bijak terhadap pedagang konveksi yang beraktivitas diluar areal yang telah ditentukan, yakni di Lapangan Gotong Royong. Untuk itu jika dalam waktu dekat pedagang diluar arena tidak dipindah, maka pihaknya mengancam akan membangun kios diluar area Gotong Royong. Sebab, kata Abdurahman, kehadiran mereka sangat merugikan pedagang yang ada di lapangan Gotong Royong. ”Kami menuntut penjual yang ada diluar arena, jika tidak ditindak, maka kami akan membangun diluar Lapangan Gotong Royong”, tegasnya. Ditempat diterpisah Kepala Kantor Satpol PP Kabupaten Sumenep, Drs. RBH. Asy’ari Zahid mengakui, jika arena yang disediakan sebanyak 146 ruang hanya ditempati sekitar 50 % pedagang, tetapi meski tidak ditempati, sisa ruang itu telah milik pedagang, sehingga pihaknya kesulitan untuk membangun kios tersebut, sebab jika ruang itu dibangun, maka akan menimbulkan polemik sesama pedagang. ”Ruang itu telah sepenuhnya dimiliki pedagang, sehingga pihaknya kesulitan untuk membangun ruang yang kosong”,tegasnya. Namun demikian, Asy’ari Zahid berjanji setelah dilakukan sosialisasi pada pedagang dan pernyataan sikap untuk tidak memempati sisi ruang itu, maka dalam waktu dekat pihaknya akan menindak tegas pedagang yang beraktivitas diluar arena. ”Kami akan bertindak secepat mungkin setelah sisa pedagang yang tidak mau menempati ruang itu membuat pernyataan sikap”, ungkapnya. Menariknya, jika sebelumnya rekomendasi penempatan itu lahir dari Paguyuban Pasar Bangkal dibawah Ketuanya Moh. Slamet, namun kini ketika muncul polemik ini justru yang menanganinya Abdurrahman yang mengaku sebagai Wakil Ketua Paguyuban, tapi yang jelas, kata Asy’ari, pedagang tidak mungkin kesemuanya ditempatkan dilokasi sebab area Gotong Royong tidak dapat menampung mereka secara keseluruhan. ( Yasik,Tin, Esha )