Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 06-05-2005
  • 412 Kali

SANGAT NAIF, JIKA ACARA KENEGARAAN DIJADIKAN MOMENT KEPENTINGAN POLITIK

Sumenep-Infokom News Room : Untuk sekian kalinya Bupati Sumenep, KH. Moh. Ramdlan Siraj, SE, MM mengatakan, bahwa bantuan biaya untuk Guru Sekolah Swasta yang penyerahannya dilaksanakan pada bulan ini tidak mengandung kepentingan politik, bahkan Bupati mengakui sangat naif apabila kegiatan yang sifatnya kenegaraan dijadikan arena politik menjelang Pilkada 20 Juni mendatang. Penegasan itu diungkapkan Bupati pada hari terakhir penyerahan bantuan biaya bagi Guru Swasta di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam Kecamatan Dasuk, Kamis (05/05). Bupati menerangkan, bantuan biaya bagi Guru Swasta itu murni merupakan amanah dari APBD tahun 2005 dan merupakan agenda tahunan Pemerintah Daerah sejak tahun 2003 lalu, sehingga menurut Bupati, tidak benar jika bantuan itu berasal dari Kantor Kepegawaian Pemkab Sumenep dan demi kepentingan politik. Bupati menambahkan, dengan kegiatan di Kecamatan Dasuk ini, berarti penyerahan bantuan biaya untuk Guru Swasta diwilayah daratan telah selesai, dan hanya tinggal bantuan untuk daerah dikepuluan saja. Sementara itu Kepala Kantor Kepegawaian Pemkab Sumenep, Drs. H. Moh. Saleh, M.Si mengakui, penyerahan bantuan yang dilaksanakan pada bulan ini telah disinyalir sebagai salah satu agenda pihaknya, bahkan bentuk bantuan itu, pihaknya dituding telah membagi-bagikan uang kepada Guru demi kepentingan politik. Padahal menurut Moh. Saleh, bantuan biaya Guru Swasta tersebut adalah murni bantuan dari Pemerintah Daerah yang dianggarkan dalam APBD, hanya saja menurut Moh. Saleh, penyalurannya melalui instansinya. Sedangkan guru yang berhak menerimanya, Moh. Saleh menjelaskan, untuk Kecamatan Pasongsongan sebanyak 61 orang, Ambunten 38 orang, Rubaru 39 orang dan Kecamatan Dasuk 24 orang. Sehingga total dananya untuk 162 orang tersebut mencapai sebesar Rp. 162 juta dengan masing-masing Guru Bantu mendapat bantuan sebesar Rp. 250 ribu setiap bulan. (Yasik, JuP-10, Esha)