Media Center, Rabu ( 23/08 ) Selama Januari hingga pertengahan Agustus 2017, serapan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa
Timur, tahun 2017 baru mrncapai 40 persen.
"Kekuatan APBD Sumenep
tahun ini sebesar Rp 2,2 trilyun. Tapi realisasi selama 7 bulan, baru
sekitar 40 persen,"kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (BPKAD) Kabupaten Sumenep, Drs. Ec. H. Didik Untung Samsidi, MM, Rabu (23/08).
Ia menuturkan, salah satu penyebab minimnya serapan APBD tahun ini,
utamanya di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menggarap pembangunan
fisik, seperti di Dinas Pekerjaan Umum. Karena banyak
rekanan yang belum mengajukan termijn, padahal saat ini sudah masuk
triwulan ke empat.
“Seharusnya ada peringatan
dari OPD pada para rekanan, agar rekanan mengajukan termijn sesuai
waktunya. Bukan ditumpuk pada triwulan ke empat,”tuturnya.
Menurut H. Didik, semestinya realisasi APBD 2017 hingga triwulan ketiga ini, telah mencapai 60 persen dari kekuatan APBD. Namun ternyata masih baru 40 persen.
“Kami meminta, agar pimpinan OPD mendorong pihak ketiga dalam
merealisasikan anggaran sesuai jadwal,”pintanya. ( Nita, Esha )