Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 22-11-2017
  • 554 Kali

Sumenep Perlu Dijadikan Hutan Cemara Udang

Media Center, Rabu ( 22/11 ) Pohon cemara udang konon berasal dari negeri seberang. Di Sumenep, pohon ini banyak dijumpai di ujung timur, yakni di sekitar pesisir wisata Lombang. Orang sekitar sana menyebut pohon itu berasal dari Cina. Hal itu disebut terkait dengan peristiwa atau legenda Jokotole saat menaklukkan orang asing dari negeri tirai bambu itu.

Pohon ini memiliki banyak keunikan. Disamping menjadi tanaman hias yang bisa bernilai tinggi, cemara udang juga membuat jalanan teduh. Menurut pemerhati Cemara Udang di Sumenep, H. Kurniadi Widjaja, pohon ini perlu dibudidayakan. Caranya dengan membuat hutan cemara udang di Sumenep.

“Sumenep perlu dijadikan hutan cemara udang,”kata mantan pejabat birokrasi ini pada Media Center.

Hutan Cemara udang yang dimaksud ialah dengan mewajibkan menanam pohon ini di pinggir jalan. Juga di kantor-kantor birokrasi. “Manfaatnya banyak. Disamping tidak mengotori jalan sebagaimana pohon lain yang berguguran daunnya, pemangkasannya juga bisa cukup setahun sekali,”kata Mudir Jatman Sumenep ini.

Kurniadi menceritakan pengalamannya saat menjabat Kadis Sosial Sumenep. Saat itu ia mengaku perintis awal di utara sungai Saroka. Hingga saat ini hasilnya bisa tetap terlihat. “Hasilnya bagus. Jangan kalah dengan Nusa Tenggara Barat (NTB),”katanya.

Terpisah, Darwis, seorang warga Sumenep berkomentar, bahwa ide menjadikan Sumenep sebagai hutan cemara udang cukup bagus. Di ruas-ruas jalan yang ada pohon cemara udang terlihat rindang dan menarik. Jalanan juga tidak kotor. “Ini bisa diketuk-tularkan. Saya yakin banyak warga yang sepakat. Mudah kok menanamnya,”kata pemilik puluhan bonsai cemara udang ini. ( M. Farhan M, Esha )