Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 13-04-2018
  • 359 Kali

Sumur Telan Nyawa, Empat Warga Sumenep Tewas Di Dalamnya

Media Center, Jumat ( 13/04 ) Sumur dengan kedalaman 50 meter di Desa Juruan Daya, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, telan empat nyawa warga.

Pasalnya, empat orang tersebut meninggal lantaran diduga sesak nafas saat berada di dalam sumur. Mereka meninggal dunia secara bergiliran.

Para almarhum adalah Tosan (45), warga Dusun Mongguk, Desa Juruan Daya, Sugik (27), Junaidi (28), Sumahbi (47), ketiganya merupakan warga Dusun Muraas, Desa Badur, Kecamatan Batuputih.

Adapun kronologisnya bermula pada Kamis, 12 April 2018 sekira pukul 16.15 WIB. Tosan dan putra sulungnya, Tikyono (19), sedang memasang pompa air yang berbahan bakar bensin di dalam sumur dengan maksud untuk mengairi tegalnya yang ditanami jagung.

"Lalu Tosan ini masuk ke dalam sumur, sedangkan Tikyono berada di luar sumur menggunakan tali untuk menurunkan mesin," kata Kasubbag Humas Polres Sumenep, Ajun Komisaris Polisi Abd. Mukid, Jumat (13/04).

Setelah pompa air sampai ke bawah sumur, kemudian dihidupkan oleh Tosan. Selanjutnya setelah hidup, Tosan kemudian naik ke atas sumur untuk melihat apakah air dapat mengalir atau tidak.

Lalu Tosan mengambil bambu dibawa ke dalam sumur untuk menancapkan ke dasar sumur agar tidak tersumbat dengan lumpur. Namun, Tosan malah merasa pusing dan sesak nafas. Sehingga mesin yang semula dihidupkan lalu dimatikan.

"Terdengarlah suara merintih kesakitan ke atas sumur. Lalu dipanggillah bapaknya itu oleh Tikyono. Namun tidak ada jawaban," tuturnya.

Selain itu, Tikyono juga mendengar ada benda jatuh ke dasar air hingga mengeluarkan asap putih ke atas sumur. Kemudian Tikyono memanggil ibunya bernama Mua' sambil menangis.

Karena panik, Mua' kemudian berlari ke jalan di depan rumahnya. Bertemu dengan Masrono yang kala itu mengendarai sepeda motornya. Mua' meminta tolong agar menolong suaminya yang jatuh ke dalam sumur.

Karena Masrono merasa pusing pada saat setengah perjuangan masuk ke dalam sumur, akhirnya kembali lagi ke atas sumur.

"Nah, pada saat itu sudah banyak warga yang berdatangan. Lalu kemudian Sugik dan Junaidi masuk ke dalam sumur," ungkapnya.

Namun, setelah ditunggu lama kedua orang tersebut tidak kunjung keluar dari dalam sumur. Tak lama kemudian menyusullah Saleh untuk masuk ke dalam sumur juga. Saleh tidak sanggup lalu kembali ke atas sumur lagi.

"Datanglah Sumahbi, dan langsung masuk ke dalam sumur. Namun ditunggu selama 10 menit Sumahbi juga tidak ada kabar. Bahkan tercium bau tajam," terangnya.

Sekira pukul 20.30 WIB, keluarga korban meminta tolong kepada Sapran (44), warga Dusun Parebaan, Desa Nyabakan Timur, untuk mengeluarkan jenazah korban dari dalam sumur.

"Lalu pada 22.00 WIB, seluruh jenazah korban akhirnya bisa dikeluarkan dari dalam sumur dan bisa dibawa ke rumah masing-masing. Dari pihak keluarga juga menolak untuk divisum," pungkasnya. ( Nita, Fer )