Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 05-02-2020
  • 906 Kali

Tersembunyi, Ternyata Kawasan Ini Banyak Menyimpan Jejak Sejarah

Media Center, Rabu ( 05/02 ) Sebuah kawasan tersembunyi di kaki bukit Asta Tinggi menyimpan banyak situs kuna, berupa makam-makam pembesar keraton zaman dulu.

Lokasi ke tempat itu memang tidak mudah. Meski beberapa waktu lalu sudah terdapat akses jalan paving sekitar 40-50 meter ke barat dari jalan raya. Setelah itu berupa semak belukar, apalagi di musim penghujan seperti saat ini, hampir rimbun oleh rerumputan liar.

“Nah, di kawasan sebelah barat cungkup Ibunda Pangeran Le’nan, terdapat makam tokoh-tokoh Sumenep, seperti di abad 18,” kata Ja’far Shadiq, salah satu personel komunitas Ngoser (Ngopi Sejarah) di Sumenep.

Salah satu tokoh yang cukup fenomenal ialah Kiai Sawunggaling. Tokoh yang mewarnai sebuah peristiwa bersejarah sekaligus berdarah di pertengahan abad 18.

“Pertengahan abad 18 merupakan awal masuknya dinasti baru di Sumenep. Dari kalangan kiai yang menggeser kaum priyayi,” kata Nurul Hidayat, salah satu pemerhati sejarah di Sumenep.

Kiai Sawunggaling merupakan salah satu tokoh yang menghabisi Patih Purwonegoro pada 1750. Sang patih yang bermaksud makar dengan melakukan upaya pembunuhan pada Bindara Saot alias Tumenggung Tirtonegoro, penguasa Sumenep pada 1750-1762.

Saksi bisu peristiwa itu yang tersisa ialah sebuah bangunan pendapa yang kini berada di komplek utama Asta Tinggi.

“Selain Sawunggaling, di kawasan tersembunyi itu juga ada Kiai Layangseta, Kiai Reksajaya, Kiai Reksayuda, dan lain-lain,” jelas Ja’far Shadiq, narasumber di atas.

Ke depan, kata Ja’far, Komunitas Ngoser berupaya melakukan bakti situs, termasuk upaya penggalian info detil mengenai makam sosok-sosok di kawasan tersembunyi tersebut. “Sementara hanya berupa identifikasi nama, namun belum ke perannya. Siapa dan sebagai apa di masanya. Mengingat di kawasan itu banyak makam-makam dengan ornamen istimewa,” tutupnya. ( Han, Fer )