Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 13-03-2018
  • 1182 Kali

Trah Pengging Pajang Kunjungi Sumenep

Media Center, Selasa ( 13/03 ) Secara historis, Sumenep memiliki hubungan dengan beberapa kerajaan besar di Jawa. Seperti Mataram, Pajang, maupun Demak. Beberapa waktu lalu, Paguyuban Trah Ing Kusumo Rembesing Madu Kerajaan Pengging dan Pajang berkunjung ke Asta Tinggi dan menemui beberapa anggota keluarga Keraton Sumenep, untuk menjalin silaturrahim dan menyambung mata rantai trah.

“Ada tujuh orang waktu itu. Mereka juga berziarah ke makam para Raja Sumenep di Asta Tinggi,” kata R.B. Ruska, Kepala Asta Tinggi kepada Media Center, Selasa (13/03).

Tujuh orang itu terdiri dari Jentung Wisnu Murti (Ketua Dewan Pembina), Kusumawati Dewi Ayu Andarini (Ketua), dan Ahmad Mukhibudin Aminoto, S.Ip (Wakil). Sedang empat orang lainnya ialah Bisma Noviandi Wiriadinata, ST, R. Ahmad Supriyadi, GRP Noko Prawiro, Yasin adalah anggota Paguyuban.

Dalam pertemuan singkat itu, Ruska mengaku diminta untuk membentuk Paguyuban Trah Ing Kusumo Rembesing Madu Kerajaan Pengging dan Pajang wilayah Sumenep, Madura. Salah satu tujuannya ialah mengenalkan sekaligus menggali sejarah Pengging yang merupakan kerajaan awal sebelum Demak, Pajang, hingga Mataram.

“Kita respon secara positif. Karena setahu saya ini murni organisasi yang bergerak dalam pelestarian budaya dan sejarah. Utamanya keraton-keraton di Jawa dan Madura yang memiliki keterkaitan trah,” kata Ruska.

Secara genealogi, Keraton Sumenep memang memiliki garis asal-usul pada beberapa kerajaan besar di Jawa. Baik Mataram, Pajang, maupun Demak. Hubungan itu banyak didapat dari perbesanan atau perkawinan antar bangsawan utama kala itu. Seperti Panembahan Sumolo yang menikah dengan putri Adipati Semarang. Mertua Sultan Sumenep, Kangjeng Kiai Adipati Suroadimenggolo V menikah dengan putri Mangkunegoro I. Begitu juga beberapa generasi di bawahnya, yang menjalin hubungan pernikahan dengan beberapa keluarga kasunanan Solo, Jogja dan lain sebagainya. ( M. Farhan M, Fer )