Media Center, Jumat (10/11) Tanggal 10
November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan di negeri ini dalam setiap tahunnya. Yaitu
dalam rangka mengingat kembali sekaligus mengenang sosok-sosok pahlawan yang
berperan dalam proses tegaknya kedaulatan NKRI.
Di beberapa daerah di belahan Nusantara muncul
tokoh-tokoh yang pada masa selanjutnya diakui sebagai para pahlawan, baik yang
diakui secara nasional maupun lokal. Sumenep misalnya, tercatat beberapa tokohnya
ikut andil khususnya dalam rangka mempertahankan kedaulatan pasca proklamasi 17
Agustus 1945. Tokoh-tokoh yang mengambil peran dalam perlawanan fisik dan gugur
dalam perjuangannya itu kebanyakan dikenang dalam bentuk diabadikan sebagai nama-nama
beberapa jalan protokol di Madura timur.
Sebut saja misalnya Jalan Kiai Haji Sajjad
atau Abdullah Sajjad. Ada juga Jalan Letnan M. Ramli, Jalan Kapten Tesna, dan
juga jalan Letnan Merta. Keempat tokoh yang lahir di bumi Sumenep itu, merupakan
tokoh-tokoh yang gugur dalam aksi mempertahankan kedaulatan RI di pulau garam.
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan
juga banyak tokoh-tokoh lokal yang memilih jalur non fisik. Seperti melalui
pergerakan, pendidikan, dan penguatan ekonomi, yang tujuannya untuk mengusir sistem
penjajahan di muka bumi. Para pahlawan lokal baik dari jalur perlawanan fisik
dan non fisik tersebut tidak terhitung jumlahnya. Seperti ribuan bintang tanpa
nama yang menghiasi malam.
(Han)