News Room, Sabtu ( 01/06 ) Kelulusan siswa SMP/MTs di Sumenep, serentak dilaksanakan pada pukul 12.00 oleh masing-masing lembaga. Yakni, dengan cara mengundang orang tua siswa maupun digelar kegiatan sujud syukur, do’a bersama maupun kemasan lainnya yang diharapkan, siswa tidak sampai melakukan hal-hal negatif memeriahkan kelulusannya. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Drs. H. Ahmad Shadik, M.Si kepada sejumlah wartawan, Sabtu (01/06) menjelaskan, dari 6.435 peserta Ujian Nasional (Unas) SMP di Sumenep, yang dinyatakan lulus 6.433 siswa, sehingga ada 2 siswa yang tidak lulus. “Syukurlah siswa SMP di Sumenep tahun 2013 ini tingkat kelulusannya meningkat dari tahun sebelumnya, yakni mencapai 99,97 persen,”ujarnya. Dijealaskan mantan Kepala Bidang Pendidikan Memengah Dinas Pendidikan Sumenep ini, jika ditahun sebelumnya siswa SMP yang tidak lulus sebanyak 10 orang, yakni 99,89 persen yang berarti tahun ini naik 0,8 persen. Dari 2 orang siswa yang tidak lulus tersebut jelas Sadik, yakni dari SMP Negeri I Saronggi 1 orang siswa yang memang lemah, dan seorang lagi siswa SMP Terbuka Nonggunong yang tetap memaksanakan diri ikut ujian meskipun sakit. Kedua siswa yang tidak lulus tersebut menurut H. Shadik bisa mengikuti ujian Paket B tahap kedua yang akan dilaksanan tanggal 1 Juli mendatang. Sedangkan untuk MTs dinyatakan lulus 100 persen dari jumlah siswa seluruhnya 8.417 siswa. Sementara itu 3 peringkat tertinggi nilai Ujian Nasional tahun ini, yakni tertinggi siswa SMP Negeri I Sumenep, Felliyana Safitri Wulandari dengan nilai 37,80, disusul peringkat kedua siswa SMP Negeri 2 Saronggi, Ursalah Habibah Jamil dengan nilai 37.75, dan ketiga siswa SMP Negeri I Kalianget, Wahyu Dwi Apriyanto dengan nilai 37.70. H. Shadik berharap pula, para siswa yang lulus tidak sampai melakukan konvoi dan corat-coret baju. Karena itu, kepada masing-masing lembaga, agar mensetting pelulusan dengan mengundang orang tua maupun dalam bentuk yang tidak sampai memberikan peluang siswa memeriahkan kelulusannya sendiri. ( Ren, Esha )