News Room, Senin ( 29/06 ) Setiap agama memiliki pedoman. Satu-satunya pedoman dasar dan terbesar dalam Islam ialah Al-Quran. Segala macam permasalahan hidup, permasalahan beragama, yang menyangkut permasalahan manusia terhadap manusia lainnya, permasalahan manusia dengan penciptanya, dan berbagai permasalahan lainnya yang begitu kompleks semua jawabannya ada dalam 30 juz Al-Quran.
“Namun, kendati Al-Quran sebagai pedoman agama, tidak semua perihal agama dijelaskan secara implisit. Nah, sesuatu yang tidak dijelaskan Al-Quran secara detail, diuraikan lebih lanjut oleh hadits Rasulullah SAW,”kata salah satu tokoh agama di Sumenep, K.R. Ismail Wongsoleksono pada News Room.
Shalat misalnya. Setiap muslim diperintahkan wajib shalat. Namun, kalau kita mencari secara detail, Al-Quran tidak menjelaskan berapa rakaat bilangannya, perihal waktunya, dan pemilahan sembahyang wajib dan sunah.
Semuanya itu diterangkan dalam hadits, dan selanjutnya melalui para ulama masa lalu yang sanad keilmuannya tiada terputus sampai Rasulullah kita bisa beribadah dengan berbagai disiplin ilmu yang memudahkan kita, yang semuanya berdasarkan pada Al-Quran Al-Karim.
Disamping itu, menurut Kiyai Ismail, ada banyak keistimewaan dalam membaca Al-Quran, khususnya di bulan suci Ramadlan. Semua persoalan manusia dalam kehidupan ini solusinya ada di dalam Al-Quran, bahkan dikatakan Al-Quran sebagai obat dan tempat menyelesaikan berbagai persoalan.
“Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Isra: 82 yang berbunyi, Dan kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi Penawar dan Rahmat bagi orang-orang yang beriman,”tambah putra salah seorang ulama kharismatik Sumenep almarhum K.R. Wongsoleksono ini.
Ketua Yayasan Muamar Al-Hikmah (Yasmu) Kelurahan Bangselok ini juga menjelaskan, bahwa dalam Al-Quran terdapat bagaimana cara manusia menyelesaikan masalahnya, karena setiap manusia pasti memiliki masalah sebagai ujian. Seperti yang disebut dalam firman Allah, surah Al-Ankabut ayat 2-3: Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
“Jadi, memang setiap pertanyaan kita itu jawabnya ada di Al-Quran, dan cara untuk tahu ya dengan banyak membaca atau mengaji sekaligus mengkaji. Bagaimana Al-Quran menerangkan tentang ujian dan kesabaran. Bagaiamana jika memiliki harta dan untuk dibuat apa, Al-Quran menjawab dalam ayatnya akan harta yang dimiliki jangan dimakan sendiri, namun bisa memberikan kebahagiannya kepada orang lain denga bersedekah dan sebagainya,”tutup Kiyai Ismail. ( Farhan, Esha )