News Room, Rabu ( 05/06 ) Sekian dari 150 anak yang terjaring dalam program pengurangan pekerja anak (P2A) yang merupakan Program Keluarga Harapan (PKH) di Sumenep yang dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumenep, kembali punya harapan besar untuk kembali belajar di sekolah dan bisa bermain bersama teman-teman sebanyanya. Seperti halnya yang diakui Yulianti, salah seorang anak yang seharusnya masih bersekolah di kelas II salah satu Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) di Kecamatan Talango, mengaku sudah rindu untuk kembali sekolah dengan teman-temannya. Meskipun terlambat 1 tahun, namun dirinya punya keinginan untuk sekolah setelah mendapat bimbingan dari para tutor di Balai Latihan Kerja Sumenep selama hampir sebulan ini. Yuli panggilan akrab anak asal Desa Kombang Kecamatan Talango ini berharap, kedepan dirinya akan ada yang memperhatikan, utamanya terkait dengan kesejahteraannya. Sebab, keadaan ekonomi keluarganya yang terpaksa berhenti sekolah membantu kehidupan orang tuanya dengan bekerja di toko baju di pasar. “Sebenarnya saya tidak ingin berhenti sekolah, tapi bagaimana lagi, ekonomi orang tua tidak mampu,”ungkapnya agak gugup. Hal yang sama juga diungkapkan Muhdi, anak asal Kecamatan Dasuk yang ingin sekolah sambil mondok sepulangnya mendapat pembekalan dari tutor di BLK. Dengan agak malu Muhdi mengaku memang agak nakal, dan agak malas sekolah, sehingga diberhentikan oleh keluarganya dan membantu ke sawah. “Tapi tahun ini saya akan kembali sekolah dan tidak akan malas lagi,”tambahnya. ( Ren, Esha )