Banyaknya kasus kriminalitas yang tidak terungkap di wilayah Kabupaten Sumenep menjadi perhatian dari berbagai kalangan. Tak terkecuali dengan wakil rakyat di DPRD Sumenep yang menyoroti masalah penegakan hukum di Bumi Sumekar ini. Salah satunya, yakni maraknya kasus pembunuhan yang terjadi, namun hingga sekarang belum satupun yang berhasil diendus pelakunya oleh Anggota Komisi D DPRD Sumenep, H. Syaiful Bari menyebutkan selama tahun 2013 sedikitnya terjadi 8 kasus pembunuhan. Di antaranya, Kecamatan Ambunten sebanyak 2 kasus, Kecamatan Batang-batang 2 kasus, Kecamatan Dungkek 1 kasus, dan Kecamatan Gapura 1 kasus. ”Kasus-kasus pembunuhan itu dikaitkan dengan isu santet. Padahal kan belum tentu isu itu benar. Anehnya, sampai sekarang kasus pembunuhan itu tidak terungkap,” kata Syaiful Bari diruang kerjanya. Politisi asal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini meminta aparat kepolisian sungguh-sungguh mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan. Sebab, rasa aman masyarakat menjadi terusik. Betapa tidak, hanya karena diisukan tukang santet, nyawa orang begitu mudahnya melayang. Selain itu, menurutnya, jika kasus pembunuhan itu tak berhasil diungkap, masyarakat luas akan berpikiran negatif terhadap aparat penegak hukum. “Makanya, jangan salahkan jika ada anggapan miring itu. Polisi harus segera bergerak menangkap pelaku pembunuhan,“ ujarnya. Ia yakin jika pihak penegak hukum serius menangani kasus-kasus pembunuhan yang tidak terungkap itu, maka lambat laun kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri akan kembali pulih. Terpisah, Kapolres Sumenep AKBP Marjoko, mengaku kesulitan mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan. Pasalnya, tidak ada warga yang mau menjadi saksi dalam kasus pembunuhan tersebut. Sesuai Pasal 184 KUHP, jelas tercantum pentingnya keberadaan saksi. “Jika tidak ada keterangan saksi, kami akan sulit melakukan penyelidikan. Tapi, kami tetap berkomitmen menegakkan hukum dengan tegas. Kami akan terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus – kasus pembunuhan itu,“ janjinya.(bim/nn)