News Room, Selasa ( 19/10 ) Persoalan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kepulauan Masalembu, sepertinya memang tidak pernah bisa tercukupi. Sebab, disamping penggunaan bahan bakar untuk keperluan rumah tangga, juga untuk penggunaan perahu motor bagi nelayan. Hal tersebut diungkapkan Camat Masalembu, Mohammad Mansyur, S.Sos menyikapi keluhan warganya akhir-akhir ini yang kesulitan membeli BBM. Meskipun ada, harganya cukup tinggi. Karena jatah yang ada di APMS setempat sangat jauh dibandingkan kebutuhan masyarakat. “Bayangkan, jika subsidi yang dikeluarkan APMS hanya 160 KL, sementara untuk kebutuhan perahu nelayan saja lebih dari 800 perahu nelayan,”ungkapnya. Bahkan, dengan adanya kenaikan harga akan lebih berdampak kepada masyarakat, sementara yang diuntungkan hanya kepada pengusaha yang mendapatkan subsidi, sehingga harga di masyarakat akan melambung dari ketentuan. Misalnya, harga yang sebelumnya Rp. 5.500,00 hingga Rp. 6.000,00 per-liter menjadi sebesar Rp. 6.000,00 hingga Rp. 6.500,00 per-liter. Sedangkan kebutuhan setiap bulannya sekitar 200-300 KL, sehingga kelangkaan BBM khususnya di Kecamatan Masalembu masih terus terjadi. Karena itu, tegas Mohammad Mansyur perlu ada solusi khusus untuk menanggulangi kelangkaan BBM di Masalembu. Yakni dengan memberikan jatah yang cukup untuk keperluan masyarakat sehari-hari maupun untuk keperluan menjalankan usahanya. ( Ren, Esha )