News Room, Rabu ( 26/12 ) Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memberikan peringatan kepada nelayan di seluruh Indonesia untuk tidak melaut dulu hingga awal Januari 2008. Gelombang laut di seluruh perairan Indonesia akan tinggi dan berbahaya bagi kapal nelayan maupun feri. Kecelakaan kapal nelayan yang terjadi beberapa kali terakhir seharusnya tidak terjadi jika para nelayan memperhatikan peringatan BMG. “Informasi BMG tidak dipakai sih. Kita setiap hari memberikan informasi tentang kondisi perairanâ€, kata Ketua BMG, Sri Woro. B Harijanto, kemarin ( 25/12 ). Prediksi BMG, dari 26 Desember 2007 hingga 1 Januari 2008, situasi perairan laut di seluruh Indonesia sangat berbahaya bagi nelayan dan penyeberangan. Gelombang laut rata-rata lebih dari 2 meter. Bahkan, ada yang mencapai 6 meter. Beberapa daerah perairan yang patut diwaspadai adalah laut sebelah barat Sumatera, Laut China Selatan, Laut Natuna, perairan Riau, Pontianak, dan perairan selatan Jawa. Selain itu juga perairan Masalembu, Majene, selatan Sulawesi, Laut Bali, Flores, selatan Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Perairan yang rawan, yakni Selat Lombok, Sawu, selatan Rote, Laut Banda, Laut Timor, Kai, Tanimbar, Arafura Aru, dan Merauke. Menurut Woro, informasi tersebut telah diteruskan kepada administrasi pelabuhan di seluruh wilayah untuk menjadi perhatian. Diharapkan, petugas pelabuhan mencegah kapal-kapal yang akan berlayar. Besok, gelombang tinggi akan terjadi di perairan barat Sumatera dan selatan Jawa. Tinggi gelombang antara 3 hingga 6 meter. Sedangkan di Laut Jawa, tinggi gelombang mencapai 2,5 hingga 4 meter. Di Selat Karimata gelombangnya mencapai 3 hingga 4 meter. Kondisi ini akan bertahan hingga akhir tahun. Ditanya, bagaimana setelah 1 Januari 2008. Woro belum bisa memberikan gambaran secara pasti. Tapi, curah hujan selama Januari diperkirakan akan tinggi. Bahkan lebih tinggi jika dibandingkan dengan Desember. Dengan demikian, bisa jadi, gelombang laut selama Januari juga tetap tinggi. Untuk mengantisipasi, BMG akan terus memberikan informasi paling anyar terkait prediksi gelombang laut. Selama ini kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk dengan pelabuhan terus dilakukan. “Kami akan update terus informasinyaâ€, kata Woro. Apa penyebab gelombang tinggi tersebut. Woro menjelaskan, terjadinya gelombang tinggi di perairan Indonesia disebabkan perbedaan tekanan antara belahan bumi selatan dan utara. Posisi matahari sekarang lebih banyak di selatan. Kebetulan 2/3 wilayah Indonesia berada di belahan selatan. Secara teori, akan terjadi tekanan udara dari utara ke selatan. Kondisi tersebut, kata Woro, akan terjadi dalam 3 bulan, yakni Desember 2007 hingga Pebruari 2008. “Saat ini memang waktunya. Tidak bisa dicegah, tapi bisa diantisipasiâ€, ujarnya. Apakah ada kaitan dengan perubahan iklim. Secara langsung, jawab Woro, itu tidak ada. Namun, perubahan temperatur ikut memicu tingginya gelombang laut tersebut. Gelombang laut dengan ketinggian 2 hingga 2,5 meter berbahaya bagi kapal nelayan dan tongkang. Gelombang 2,5 hingga 3 meter berbahaya bagi kapal, nelayan, dan feri. Gelombang laut dengan ketinggian lebih dari 3 meter berbahaya bagi semua jenis kapal. ( JP, Esha )