Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 01-08-2011
  • 437 Kali

Bulan Puasa, Merica Palsu Beredar Di Sumenep

News Room, Senin ( 01/08 ) Memasuki awal bulan puasa, merica palsu mulai beredar di Kabupaten Sumenep. Merica palsu itu ditemukan pertama kali oleh warga setempat, Drs. H. Hasan Mudhari, MM. H. Hasan Mudhari, yang juga anggota DPRD Sumenep itu menjelaskan, diketahuinya jika merica itu palsu saat dicuci, karena warnanya lebih putih dan mudah hancur ketika diremes. "Awalnya kami tidak menduga kalau ada merica palsu. Tapi, setelah beli di Pasar Anom Kecamatan Kota Sumenep, bersama istrinya langsung dicuci. Kami sempat kaget, ketika melihat warna merica bervariasi, dan saat diremes mudah hancur,"kata Hasan, pada wartawan di Sumenep, Senin (01/08). Selain warna, kata H. Hasan, merica palsu tersebut diketahui dari serat atau garis. "Untuk yang merica asli, terdapat serat atau garis dan tidak mudah hancur serta warna agak gelap. Sedangkan, merica palsu warna putih dan mudah hancur dengan cara diremes saja,"terangnya. Hasan mengemukakan, campuran merica palsu itu cukup banyak, hingga melebihi yang asli. "Kami beli merica 2,5 ons, seharga Rp. 24.000,00. Ternyata setelah kami pisah, merica palsu terdapat 1,5 ons. Untuk merica asli hanya 1 ons saja, ini sangat merugikan kami sebagai pembeli,"ungkapnya. Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sumenep, Drs. H. R. Achmad Aminullah, M.Si mengatakan, pihaknya baru mendapat informasi mengenai temuan merica palsu. "Makanya kami langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Anom, guna menindak lanjuti informasi temuan merica palsu tersebut,"ujarnya. Menurut H. Minul, mestinya korban melapor pada Disperindag tentang temuan merica palsu, sehingga pihaknya bisa melangkah pada kepolisian. "Karena merica palsu itu sudah merupakan tindak pidana, dan merugikan konsumen. Kami patut melibatkan aparat kepolisian untuk menelusurinya,"ungkapnya. ( Nita, Esha )