Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 30-05-2018
  • 524 Kali

Bupati: Kembangkan Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal

Media Center, Rabu ( 30/05 ) Pemerintah Kabupaten Sumenep berkomitmen di dalam program pengembangan pariwisata, bukan sekedar berdasar potensi wisata semata, melainkan juga mengedepankan tradisi dan kearifan lokal masyarakat.

“Kami (Pemkab Sumenep) konsisten memagari pariwisata sesuai nilai kearifan budaya masyarakat Sumenep, misalnya di berbagai destinasi wisata, dibuat aturan menyangkut etika dan kesopanan dalam berbusana, konsumsi makanan, dan perilaku,” kata Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si saat membuka Seminar Nasional Event Pekan Tilawatil Qur’an (PTQ) Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP-RRI) “Memajukan Pariwisata Berbasis Sosial Budaya” di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Rabu, (30/05).

Bupati menyatakan, pihaknya tidak meminggirkan tradisi dan budaya lokal, alasannya adalah lokalitas menjadi daya tarik baru di tengah kebosanan terhadap budaya massa yang dibawa kapitalisme global.

Selain itu, tradisi dan kearifan lokal telah mengajarkan nilai moral di masyarakat Sumenep, seperti gotong-royong, toleransi, melestarikan alam, serta menghargai kebudayaan sendiri.

“Bahkan tradisi dan kearifan lokal juga mampu memfilter akulturasi budaya, sehingga pengembangan wisata daerah membutuhkan sentuhan kearifan lokal, agar nilai-nilai norma dan budaya tetap terjaga dan lestari di masyarakat,” ungkap Bupati 2 periode ini.

Pelaksanaan Seminar Nasional ini sebagai rangkaian kegiatan Pekan Tilawatil Qur’an (PTQ) LPP-RRI tingkat Nasional ke-49 tahun 2018, yang merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kabupten Sumenep dengan LPP-RRI.

Mewarnai kegiatan seminar ini, Kepala Stasiun LPP-RRI Jayapura, Suyono, SH, MM memberikan cinderamata kepada Bupati Sumenep berupa Noken Khas Papua terbuat dari kulit kayu (tas) dan kain batik khas Papua bermotif burung cenderawasih.

Yang jelas Pemerintah Kabupaten Sumenep memprogramkan Tahun Kunjungan Wisata Sumenep (Visit Sumenep) 2018, tutur Bupati, sebab pariwisata bukan sekedar ladang bisnis, namun juga visualisasi potensi daerah.

Saat ini, akses terbesar mengenal sebuah daerah melalui pariwisatanya dengan adanya kehadiran wisatawan yang berkunjung ke daerah.

“Jadi ketika wisatawan berkunjung ke suatu daerah, jelas mengingat setiap sesuatu yang ditemuinya, bahkan turut mempelajari dan mengembangkannya, jika itu memiliki kesan bagi dirinya,” jelas Bupati.

Narasumber Seminar Nasional ini adalah Mohammad Rohanuddin, Direktur LPP-RRI Pusat, D. Zawawi Imron, budayawan nasional, dan Dr. Ibnu Anshori, Dosen Sejarah Kebudayaan Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. ( Yasik, Esha )