Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 01-04-2013
  • 685 Kali

Bupati Sumenep Kunjungi Balita Gizi Buruk

News Room, Senin ( 01/04 ) Pola asuh anak keliru dan minimnya perekonomian didalam sebuah keluarga, berakibat fatal terhadap perkembangan balita yang akhirnya mengarah pada gizi buruk. Di Sumenep, 23 dari 75 ribu balita dinyatakan positif menderita gizi buruk dan 728 balita lainnya sudah masuk garis merah. Dari 23 balita yang menderita gizi buruk, satu diantaranya menimpa Fajariyah (3), warga Desa Marengan Laok, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep. Banyaknya balita yang mengalami gizi buruk di bumi Sumekar ini mengundang keprihatinan Bupati Sumenep, KH A Busyro Karim. Orang nomor satu di Sumenep ini, Senin (1/4) pagi, didampingi istrinya, Nur Fitriana Busyro, menjenguk Fajariyah, balita malang penderita gizi buruk. Bupati mengatakan, fajariyah ini merupakan satu diantara 23 balita yang mengalami gizi buruk dan perlu penanganan serius dari pemerintah utamanya Dinas Kesehatan. “Kami sengaja datang kesini sambil mengajak Kepala Dinas Kesehatan, agar mengethaui secara langsung penderitanya,” kata Bupati, saat mengunjungi Fajariyah. Untuk memenuhi gizi balita yang kurang gizi itu, Bupati berjanji, akan memberikan pelayanan kesehatan secara khusus terhadapnya, dengan menempatkan satu orang tenaga medis, guna memantau kesehatan penderita. “Kami upayakan kesehatan penderita gizi buruk bisa segera pulih. Kedepan, setiap balita yang mengalami gizi buruk itu harus didampingi oleh satu tenaga medis. Berikan pelayanan bagi mereka hingga sembuh atau sehat seperti balita yang lain,” ujarnya. Dia menegaskan, setiap tiga bulan, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap kinerja tenaga medis terutama bagi mereka yang mendampingi balita gizi buruk tersebut. Balita gizi buruk itu harus benar-benar menjadi perhatian pemerintah lebih-lebih mereka yang secara ekonominya lemah. “Setiap tiga bulan kami evaluasi. Apakah ada kemajuan terhadap balita gizi buruk itu. Harusnya ada kemajuan, jangan sampai mandeg atau tidak ada perkembangan apa pun mengenai kesehatannya,” urainya. Dalam kunjungannya itu, Bupati memberikan bantuan berupa susu dan makanan bergizi pada balita Fajariyah, agar balita yang saat ini hanya diam dirumah dan harus dipangku ibunya itu bisa sehat layaknya balita lainnya. Ditempat yang sama, ibu Fajariyah, Juminah (57) mengatakan, anaknya itu menderita gizi buruk sejak lahir. Saat lahir, anaknya tidak mau diberi makan, meski bisa makan tapi dalam waktu yang tidak lama, makanan tersebut keluar lagi. “Sejak lahir anak saya memang tidak mau makan, makanya berat badannya sulit bertambah. Katanya sih menderita gizi buruk. Saya sudah bawa ke Puskesmas dan sudah diberi gizi oleh bidan, tapi ternyata masih tetap seperti ini,” keluhnya didepan Bupati. ( Nita, y2k )