Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 24-10-2019
  • 742 Kali

Bupati Sumenep: Perjuangan Para Leluhur Menjadi Spirit Pembangunan Daerah

Media Center, Kamis ( 24/10 ) Ratusan warga Sumenep mengikuti Haul Akbar dan Ziarah Raja-raja Sumenep dalam rangka menyambut Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-750 tahun 2019, di Pasarean Agung Asta Tinggi Kompleks Makam Raja-Raja Sumenep, Kamis (24/10/2019) malam.

“Haul yang dilaksanakan sesungguhnya ingin mengambil spirit dan pelajaran moral para leluhur, yang berjuang untuk melahirkan dan memajukan Kabupaten Sumenep seperti sekarang ini,” kata Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si.

Bupati menyatakan, generasi penerus mempunyai tugas bersama untuk melanjutkan perjuangan para pendahulu, dalam rangka menciptakan masyarakat Sumenep yang adil dan makmur.

“Hingga saat ini, seluruh elemen masyarakat harus meneruskan sekaligus mewujudkan perjuangan panjang para leluhur untuk membangun Kabupaten Sumenep lebih baik lagi dari tahun ke tahun,” ungkap Bupati dua periode ini.

Ia mengungkapkan, Kabupaten Sumenep yang berusia 750 tahun, telah dipimpin 35 raja dan 15 bupati, bahkan mereka berkomitmen untuk memajukan dan memakmurkan Kabupaten Sumenep.

“Saya ingin semangat para pemimpin Sumenep itu, yang harus menginspirasi kita semua agar mampu meneruskan cita-cita para pendahulu dengan karya terbaiknya,” tandasnya.

Para pendahulu yang berjasa membangun Kabupaten Sumenep di antaranya Arya Wiraraja sebagai pendiri Kabupaten Sumenep merupakan salah seorang raja yang cerdas, pemikir ulung, ahli taktik dan strategi terbaik dalam sejarah Indonesia. Raja Arya Wiraja dilantik sebagai adipati pertama Sumenep pada tanggal 31 Oktober 1269 yang ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Sumenep.

Selain itu menurut Bupati, Panembahan Sumolo atau Natakusuma I yang terkenal mempunyai jiwa seni tinggi, bahkan pada zamannya, beliau telah membangun Keraton Sumenep.

“Ada pula Pangeran Ario Notonegoro atau Panembahan Notokusumo ke-II (Sultan Abdurrahman), terkenal memiliki kepribadian arif, berakhlaq mulia, alim dan luas ilmunya yang menguasai sekitar 40 bahasa. Sehingga beliau tak hanya disegani rakyatnya, namun juga warga asing, baik Belanda dan Inggris yang sempat menjajah Nusantara,” pungkasnya.

Haul akbar dan ziarah raja-raja Sumenep dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), keluarga keraton, tokoh agama dan masyarakat, serta ratusan jamaah.

Usai digelar Haul Akbar dilanjutkan dengan ziarah ke makam raja-raja Sumenep yang berada di kompleks Pasarean Agung Asta Tinggi. ( Yasik, Fer )