Media Center, Jumat ( 11/08 ) Pemerintah Kabupaten Sumenep memogramkan Wirausaha Santri sebagai salah satu wujud penguatan ekonomi, yang dilakukan kalangan muda termasuk santri di pondok pesantren.
Melalui kegiatan itu membuka akses kepada para santri dan alumni pondok pesantren, untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya, melalui improvisasi ide-ide kreatifnya sebagai wirausaha muda.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengatakan, pihaknya mengadakan program wirausaha guna membangun kreativitas kalangan santri, sebagai modal supaya memiliki jiwa entrepreunership atau kewiraswastaan, sehingga mereka siap menghadapi peluang ekonomi global secara digital.
“Sejatinya, programnya untuk menghasilkan wirausaha muda dari kalangan santri, guna mengelola potensi yang ada di sekitar pondok pesantren atau di desanya masing-masing,” kata Bupati pada Peluncuran Wirausaha Santri, di Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Ulum Utara Kecamatan Ganding, Jumat (11/08/2023).
Peserta setelah mengikuti pelatihan mendapatkan bantuan peralatan membatik, sehingga programnya berkesinambungan dan berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi plasma kegiatan ini.
Pihaknya mengharapkan, para peserta mengikuti semua tahapan pelatihan dengan sebaik-baiknya, agar benar-benar bermanfaat untuk mengembangkan potensi, bakat, minat dan kemampuannya, supaya program yang dianggarkan dalam APBD ini tidak mubazir.
“Program ini bisa sukses manakala semua pihak yang terlibat ada koiordinasi intensif, jadi jangan berjalan sendiri-sendiri, karena programnya membutuhkan kerja dan pikiran ekstra supaya bermanfaat bagi masyarakat,” tandasnya.
Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep, Moh. Iksan mengungkapkan, wirausahawan santri 2023 menekankan pada keahlian membatik di empat plasma atau tempat yang setiap plasma itu terdiri dari 10 orang peserta.
“Waktu pelatihan 20 hari kalender, dimulai 12 hingga 31 Agustus 2023 terkonsentrasi di 4 tempat, yakni Batik Srikandi di Kecamatan Ganding, Batik Dharma di Kecamatan Rubaru, Batik Pajjer di Kecamatan Bluto dan Batik Poernama di Kecamatan Batuan,” pungkasnya. ( Yasik, Fer )