Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 01-03-2008
  • 472 Kali

Cegah Demam Berdarah, BNI Beri 2 Unit Fogging Machine

News Room, Sabtu (01/03) Tingginya penderita demam berdarah dangue (DBD) yang menyerang masyarakat sumenep khususnya perkotaan, ternyata mencuri perhatian Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Sumenep. Terbukti, sejak 27 Pebruari hingga 2 Maret 2008, BNI Cabang Sumenep mengadakan agenda BNI Berbagi sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) yang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sumenep. Bahkan, BNI memberikan bantuan 2 unit Fogging Machine kepada Pemkab Sumenep. Pemimpin Cabang BNI Sumenep, Suyanto Muchtar menerangkan, agenda BNI Berbagi tersebut memang diawali pada 27 Pebruari kemarin berupa Fogging (pengasapan) di 31 lembaga pendidikan di Kecamatan Kota Sumenep, mulai tingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Umum (SMU), yang dilakukan secara bersama-sama dengan Dinas Kesehatan Sumenep. Kemudian pada Sabtu pagi tadi (01/03) dilakukan bersih lingkungan, fogging dan pemberian bantuan sarana media informasi di 4 kelurahan, yakni Bangselok, Karangduak, Kepanjin dan Pajagalan, semuanya di Kecamatan Kota Sumenep. Kegiatan tersebut ditekankan untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan memberikan abate kepada masyarakat yang dibantu mahasiswa Universitas Wiraraja, STKIP Sumenep, para santri, pengemudi becak dan warga setempat. Suyanto memaparkan, untuk puncak kegiatan BNI berbagi tersebut, akan dilakukan Minggu 2 Maret 2008 di jalan Dr. Soetomo, depan Keraton dan Musuem Sumenep, dengan memberikan bantuan 3 unit mesin potong rumput bagi 3 Desa dan Keluruhan wilayah Kecamatan Kota Sumenep yang menjadi juara dalam lomba kebersihan tingkat desa, kemudian dilanjutkan dengan pemberian bantuan 2 unit fogging Machine kepada Pemerintah Kabupaten Sumenep. Suyanto berharap, bantuan mesin pengasapan tersebut bisa membantu Pemkab Sumenep untuk mengatasi demam berdarah. Suyanto menambahkan, untuk saat ini fogging memang hanya dilakukan di wilayah kota, karena sesuai data yang diberikan Dinkes, bahwa kota merupakan titik terbanyak diserang DBD. ( Nita, Esha )