Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 08-02-2008
  • 849 Kali

Dana Askeskin Rp. 540 Milyar Akan Cair Minggu Depan

News Room, Kamis ( 07/02 ) Pemerintah akhirnya memberikan kepastian pendanaan Askeskin tahun 2008. Mulai minggu depan atau minggu kedua Februari, dana Rp. 540 milyar segera didistribusikan ke seluruh rumah sakit yang melayani pasien Askeskin. Kepastian ini menjawab keluhan rumah sakit daerah soal makin menipisnya dana cadangan, karena digunakan untuk melayani peserta Askeskin. Dirjen Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan, Farid Hussain menegaskan, mulai Januari rumah sakit penyelenggara Askeskin tidak boleh lagi menagih klaim pelayanan ke PT. Askes. "Klaim harus dikirimkan langsung ke Kantor Kas Perbendaharaan Negara," ujarnya di Kantor Depkes, Jalan Rasuna Said, Rabu kemarin (06/02). Petunjuk tersebut, menurut dia, sesuai dengan surat edaran Menteri Kesehatan Nomor 115/Menkes/II/2008 yang dikirimkan ke seluruh Kepala Dinas Kesehatan Propinsi, Kabupaten/Kota, dan Direktur Rumah Sakit penyelenggara Askeskin. Karena telah ada surat edaran, Farid meminta para pengelola RS tidak lagi resah. "Surat edaran itu adalah jaminan pemerintah akan bayar," tegasnya. Jaminan telah ada, dia meminta rumah sakit tidak lagi menolak melayani pasien Askeskin. Bukan hanya itu, dana Rp. 540 milyar juga telah disiapkan untuk membayar uang muka pelayanan RS penyelenggara Askeskin selama bulan Januari dan Pebruari. "Jumlah itu akan diberikan ke RS se Indonesia, asalkan dia sudah menyerahkan nomor rekening bank ke Depkes," jelasnya. Sedangkan tagihan pelayanan bulan Oktober, Nopember, dan Desember tahun 2007 yang jumlahnya Rp. 1,2 triliun, lanjut Farid, saat ini sedang diaudit BPK. "Kalau sudah ketemu jumlah yang benar, pemerintah pasti akan bayar," yakinnya. Lebih lanjut dia menyebutkan, dalam satu atau dua pekan ke depan, Depkes segera mengirimkan pedoman pelaksanaan (manlak) dan tarif paket pelayanan untuk pasien Askeskin. Beberapa waktu lalu, Menkes Siti Fadilah Supari mengatakan, PT. Askes akan mengeluarkan kartu Askeskin berdasar data jumlah penduduk miskin yang dihimpun dari pemerintah daerah. Namun hingga kini baru 41 juta kartu yang tercetak, padahal kuota penduduk miskin peserta Askeskin adalah 74,6 juta orang. Lalu, bagaimana dengan masyarakat miskin yang sakit, tapi tidak punya kartu Askeskin? Farid mengatakan, SKTM masih berlaku sepanjang kartu Askeskin belum selesai dibuat. Sementara itu, verifikator Askes digantikan oleh verifikator independen yang hingga kini masih sedang dipersiapkan. "Sambil menunggu tim verifikasi independen, rumah sakit dapat memanfaatkan tenaga verifikator dari Depkes," tambah Farid. Soal uang, lanjutnya, kini sudah tidak menjadi masalah. "Yang berat saat ini adalah di RS-nya. Bagaimana keberhati-hatiannya agar tidak seenaknya melakukan diagnosis kepada pasien," pintanya. Dia mencontohkan diagnosis untuk apendicitis acuta bisa dilakukan dengan menekan perut pelan-pelan, lalu melepaskannya, tidak perlu lagi dengan MRI. "Cara ini pasti akan lebih cepat dan murah sehingga kemungkinan pembengkakan klaim bisa diperkecil," katanya dengan mimik serius. ( JP, Esha )