Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 09-12-2008
  • 696 Kali

Dekati Kaum Muda Dengan IPTEK, Hindari Tindakan Korupsi

News Room, Selasa ( 09/12 ) Pendekatan sains atau ilmu pengetahuan dan teknologi di kalangan muda dan siswa, merupakan upaya yang saat ini dilakukan oleh LSM Ngadek Sodek Parjuga (NSP). Hal itu ditegaskan Koordinatornya, Januar Herwanto, Selasa (09/12), di kediamannya di jalan Dr. Soetomo Sumenep. Menyikapi peringatan Hari Anti Korupsi se Dunia yang jatuh pada hari ini, Januar menegaskan, jika banyak pihak yang menganggap gerakan NSP sudah tak ada lagi, adalah salah. Bersama rekan-rekannya di NSP, Januar mengaku sedang menggunakan pola atau pendekatan baru dalam memberantas kejahatan korupsi. Saat ini NSP melakukan pendekatan sain untuk memberantas korupsi. Jika dulu NSP turun jalan untuk menyuarakan pemberontakan terhadap kejahatan korupsi, ternyata efeknya kurang dirasakan dari sisi pendidikan. Dengan pola pendekatan sain dan teknologi, kaum muda diajak untuk menghargai sebuah proses. “Contohnya proses menanam padi. Kami ajak kaum muda untuk memahami bagaimana petani menggunakan 90 hari waktunya untuk menghasilkan bulir-bulir padi. Dengan begini kaum muda bisa menghargai proses itu, dan tidak terbiasa dengan sesuatu yang instan. Semuanya serba proses,” tegas Januar. Dilanjutkannya, dengan contoh tersebut, kaum muda dan siswa akan sadar sebelum mereka melakukan tindak korupsi. Dengan mengetahui dan memahami proses segala hal, kaum muda akan berfikir bahwa segala sesuatu itu akan berarti jika melalui proses dan tidak instan. Ditanya tentang keterkaitan media massa untuk menghapuskan korupsi, Januar mengaku setuju. Seperti yang ditayangkan salah satu TV swasta nasional seputar reka ulang kegiatan korupsi, menurut Januar sangat bisa membuat jera para koruptor. “Bisa dibayangkan, jika tayangan tersebut dilihat oleh sanak keluarganya. Tentu akan sangat menyakitkan. Sangsi hukum sudah pasti diterima. Selain itu, sangsi moral adalah yang terberat,” kata Januar. Di akhir wawancara Januar dengan tegas mengatakan, serapi apapun sebuah kejahatan korupsi dilakukan, pasti ada celah kecil yang akhirnya membesar, yang akan menghancurkan kejahatan itu sendiri. ( Adjie, Esha )