Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 14-11-2011
  • 440 Kali

Di Kepulauan, Harga Kebutuhan Pokok Beranjak Naik

News Room, Senin (14/11) Menipisnya persediaan kebutuhan pokok di kepulauan Masalembu, akibat sulitnya transportasi laut, menyebabkan harga beranjak naik. Seperti yang diungkapkan Syaiful, warga Masalembu. Naiknya harga itu, dikarenakan stok mulai menipis, seperti gas elpiji 3 kilogram dan beras. “Sekarang harga tabung gas elpiji 3 kilogram, yang biasanya antara Rp. 22.000,00 hingga Rp. 25.000,00 per-tabung, sekarang naik Rp. 27.000,00 per-tabung. Sedangkan, beras naik menjadi Rp. 6.500, sebelumnya seharga Rp. 5.500,00 per-kilogram,”kata Syaiful, Senin (14/11). Menurut Syaiful, jika pekan ini armada laut ke Masalembu tidak beroperasi, dipastikan harga akan semakin naik. “Persediaan bahan poko terus menipis. Kalau ditambah pekan ini tidak ada kapal ke Masalembu, warga akan semakin sulit mendapatkan bahan pokok, yang nantinya berdampak tingginya harga,”terangnya. Hal serupa juga dilontarkan Abd. Hasib, warga Kepulauan Kangean. Menurutnya, harga kebutuhan pokok, utamanya daging ayam sudah mencapai Rp. 120.000,00 per-kilogram dan beras Rp. 7.000,00 per-kilogram. “Selain harga naik, persediaan menipis. Kami khawatir, perekonomian warga Sapeken akan semakin terpuruk, dikarenakan sulitnya armada laut,”ungkapnya. Untuk itu, pihaknya berharap kondisi ini mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Sumenep. Sebelumnya, Kepala Kantor Syahbandar Kalianget, Sumenep, JA Turmanto, mengatakan, pada Jumat (14/11) kemarin, sudah menerima surat pemberitahuan dari 2 armada laut, yakni Kapal Cepat Express Bahari 3C dan Kapal Sabuk Nusantara 28, siap melayani kembali lintasan di perairan Sumenep, setelah pemilik kapal selesai mengurus perpanjangan dokumen layar. “Hanya saja, kami tidak tahu kapan dua armada itu akan bersandar di Pelabuhan Kalianget. Namun, kami yakin pekan ini transpostasi laut ke kepulauan Sumenep, akan kembali normal,”ujarnya. Sejak beberapa pekan lalu, empat kapal yang biasanya melayani lintasan di perairan Sumenep tidak beroperasi, karena menjalani perawatan rutin dan pengelolanya mengurus perpanjangan dokumen layar. Sehingga yang beroperasi hanya satu kapal, yakni Kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) II, yang jalur pelayanannya ke sejumlah pulau di Sumenep. Empat kapal yang tidak beroperasi, yakni Kapal Amukti Palapa (armada perintis) dan Kapal DBS I, karena menjalani perawatan rutin. Selanjutnya Kapal Express Bahari 3C dan Kapal Sabuk Nusantara 28 (armada perintis), karena pemiliknya mengurus perpanjangan dokumen layar. Kapal Express Bahari 3C dan Kapal DBS I melayani lintasan Kalianget-Kangean, sementara jalur pelayanan kapal perintis hingga ke beberapa pulau di Sumenep, di antaranya Masalembu dan Sapeken. ( Nita, Esha )