Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 29-07-2009
  • 423 Kali

Disbudparpora Akan Jadikan Kalianget Sebagai Tempat Wisata

News Room, Rabu ( 29/07 ) Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Dibudparpora) Kabupaten Sumenep terus memiliki keinginan untuk terus mengembangkan wisata di Sumenep. Disamping melestarikan sejumlah tempat wisata di Sumenep, seperti Wisata Pantai Lombang dan Slopeng dengan panorama alamnya, kali ini Disbudparpora mulai melirik potensi wisata yang ada di Desa Kalianget Timur. Kepala Disbudparpora Sumenep, Drs. Ec. H. Moh. Nasir, MM kepada sejumlah wartawan mengungkapkan, pihaknya mencoba untuk mengembangkan wisata yang ada di Desa Kalianget Timur, Kecamatan Kalianget, yang sejak dulu merupakan tempat bersejarah dengan banyaknya gedung dan bangunan tua peninggalan Belanda. “Kami lihat disana banyak bangunan yang dulunya berfungsi, saat ini hanya menjadi gedung tua. Dan untuk rencana ini kami juga sudah melakukan negoisasi dengan pihak PT. Garam sebagai pemilik lokasi,”ujar H. Moh.Nasir. Dijelaskan,, sebenarnya disana sudah ada kolam renang yang juga sudah lama tidak difungsikan, juga beberapa gedung tua yang didalamnya masih layak untuk dibangun berbagai fasilitas olahraga dan sebagainya. Padahal diakui H. Nasir, dulunya disana terdapat berbagai fasilitas hiburan, ketika Pelabuhan Kalianget ramai dikunjungi kapal-kapal pelayaran dari berbagai daerah. Kemudian disekitar lokasi yang dekat dengan pantai juga sangat menarik untuk dibangun wisata bahari. Bahkan untuk bentuk-betuk gedung tua yang perlu tetap dilestarikan, pihaknya juga kordinasi dengan pihak instansi terkait. Seperti halnya bangunan benteng di Desa Kalimo’ok, yang selama ini terbengkalai. Sebab, ketika ditelusuri tempat tersebut sudah dimiliki Dinas Peternakan Jawa Timur, dan beberapa tahun sudah ditempati kandang sapi, namun dalam beberapa tahun sepertinya terbengkalai kembali. Sementara itu, salah seorang warga Desa Kalianget Timur, Sunawi mengaku sangat merespon keinginan Disbudparpora Sumenep untuk mengembangkan daerahnya sebagai lokasi wisata. Sebab, selama ini Desa Kalianget Timur bisa dikatakan hampir mati suri setelah beberapa bangunan bersejarah disana tidak berfungsi lagi. Namun Sunawi berharap, kemajuan wisata dan hiburan yang ada tetap difilter untuk tidak melegalkan berbagai sarana hiburan yang mengandung nilai maksiat, yang akan berdampak pada melosotnya akhlak generasi muda. ( Ren, Esha )