Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 07-11-2012
  • 250 Kali

Disdik Akui Salah Tafsir Mutasi Guru SDN Pragaan Laok II

News Room, Rabu ( 07/11 ) Kasus terlantarnya ratusan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pragaan Laok II selama sepekan terakhir ini, akibat 8 guru dimutasi setelah proses regrouping ke SDN Pragaan Laok I berlangsung, murni akibat salah tafsir. Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep mengakui, jika mutasi guru tersebut, dikarenakan salah penafsiran. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, H. Achmad Masuni, SE, MM menjelaskan, penggabungan 2 sekolah itu, demi meningkatkan mutu pendidikan, sebab berada dalam satu halaman. “Kami memang melakukan regrouping terhadap SDN Pragaan Laok I dan II, karena berada disatu halaman. Bersamaan dengan itu, 8 guru kami mutasi tanpa berpikir panjang bahwa penggabungan ini membuat jumlah siswa menumpuk di satu sekolah. Kami memang salah tafsir untuk persoalan ini,”kata H. Achmad Masuni, Rabu (07/11). H. Achmad Masuni mengungkapkan, selama ini pihaknya mengira regrouping sekolah karena siswa minim. Namun, ternyata untuk penggabungan SDN Pragaan Laok II dan I, justru dikarenakan berada disatu halaman. Akibatnya, sebagian siswa terlantar. “Biasanya regrouping sekolah itu, karena berada dalam satu halaman, atau siswanya minim. Nah, untuk persoalan ini memang beda. Kami yang salah tafsir,”terangnya. Dengan kondisi itu, kata H. Achmad Masuni, Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep siap merevisi SK mutasi 8 guru tersebut. “Para guru yang dimutasi tersebut akan ditarik dan dikembalikan lagi ke SDN Pragaan Laok. Secepatnya SK revisi akan turun,”ungkapnya. Sebelumnya, ratusan siswa SDN Pragaan Laok II terlantar, setelah 8 guru setempat dimutasi ke sekolah lain. Padahal, jumlah guru disekolah ini sebanyak 19 orang, otomatis ketika 8 dimutasi, maka tenaga pengajarnya tinggal 11 guru. Sedangkan, regrouping ini membuat jumlah murid dilembaga pendidikan tersebut menjadi 437 siswa. Akibatnya, sebagian siswa terlantar karena kekurangan guru. ( Nita, Esha )